Mengemudi Jauh di Jalan Lengang, Punya Potensi Bahaya, Apa Itu?

Parwata - Selasa, 8 Januari 2019 | 12:00 WIB

Tim GridOto sedang mengemudi di Ekspedisi Tol Trans Jawa (Parwata - )

Otomania.com - Ternyata ada bahaya yang mengintai ketika sedang mengemudi di jalan yang tenang dengan jarak yang jauh, namanya microsleep.

Seperti ketika tim GridOto.com melakukan Ekspedisi Tol Trans Jawa, dimana kami melalui jalan tol terus menerus dari Merak sampai Surabaya.

Jalan tol yang cenderung datar dan lengang, ditambah kecepatan tinggi dan perjalanan jarak jauh meningkatkan risiko gejala microsleep.

Baca Juga : Lagi Gas Pol Hilang Kendali, Tiang di Bandara Soekarno-Hatta Jadi Korban

Microsleep merupakan kejadian dimana seseorang tertidur atau kehilangan kesadaran beberapa saat meskipun secara fisik terlihat terjaga.

Umumnya, microsleep disebabkan karena kelelahan dari mengemudi terlalu lama.

Ilustrasi pengemudi yang kelelahan dan tidur di mobil

"Pencegahannya pengemudi harus tidur yang cukup selama tujuh sampai sembilan jam pada malam hari sebelum melakukan perjalanan," ujar dr. Ratih Rosalina, dokter konsultan medis Laboratorium Pramita ketika dihubungi GridOto.com (18/10).

Baca Juga : Tangok Mobil Konsep SUV Listrik Infinity QX dari Nissan, Keren Banget!

Untuk menjaga stamina dan konsentrasi, pengemudi harus beristirahat maksimal setiap empat jam dari lama waktu mengemudi.

Anda bisa melakukan peregangan ringan dan menghirup udara segar beberapa saat sebelum melakukan perjalanan kembali.

"Namun tidak harus sampai empat jam bila sudah mulai merasa lelah atau mengantuk harus segera berhenti di tempat aman atau yang sudah disediakan untuk istirahat," tambah dr. Ratih.

Baca Juga : Panaskan Motor Juga Ada Caranya, Salah-salah Aki Cepat Soak Lho

Radityo Herdianto/GridOto.com
Tim Ekspedisi Tol Trans Jawa GridOto.com melakukan streching di rest area

Ketika mengemudi, Anda juga bisa lakukan aktivitas seperti mengobrol atau mendengarkan lagu sambil bernyanyi tanpa mengurangi konsentrasi berkendara.

"Jangan konsumsi obat yang menimbulkan rasa kantuk serta minuman beralkohol," tutup dr. Ratih.