Instruksi Menhub Urai Macet, Tol Jakarta-Cikampek Berlakukan Ganjil-Genap

Joni Lono Mulia - Selasa, 20 November 2018 | 20:10 WIB

Bus, truk dan mobil pribadi melintas di bawah proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), di ruas Tol Jakarta-Cikampek di kawasan Bekasi Timur, Bekasi (Joni Lono Mulia - )

Otomania.com - Kementerian Perhubungan melakukan rapat bersama seluruh unsur membahas kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek di Grand Dhika City, Bekasi, (20/11/2018).

Di Tol Jakarta-Cikampek ada beberapa pembangunan proyek strategis nasional seperti pembangunan tol layang (elevated), kereta api cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek.

Ketiga proyek itu berdampak kemacetan lalu lintas di jalan Tol Jakarta- Cikampek tersebut.

Rapat itu dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

(BACA JUGA: Dua Pembalap Debutan Pilih Nomor Lain Di MotoGP 2019, Ini Alasannya)

Adapun unsur yang ikut dalam rapat itu meliputi Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Korlantas Polri, Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam hasil rapat itu ada tiga keputusan yang bakal diterapkan, yaitu pemberlalukan ganjil genap di Gerbang Tol Tambun, pelarangan truk over dimension berikut penindakannya, dan penghentian pengerjaan proyek LRT dan kereta api cepat di KM 11-17 Cikunir.

"Banyak upaya yang telah kami lakukan atasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek. Dari yang kami lakukan belum maksimal, oleh karenanya kami rapat," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi mengatakan ada tambahan regulasi dalam menghadapi untuk melakukan manajemen proyek secara lebih detail.

(BACA JUGA: Wuling SUV Sama Plek Chevrolet Captiva Terbaru, Begini Tanggapannya)

"Jadi semua pihak harus sejalan dan sepaham soal kebijakan dan aturan ini. Makanya kami undang Dinas Perhubungan dan polisi," imbuhnya.

Budi Karya Sumadi merinci untuk penerapan kebijakan ganjil genap ini di Gerbang Tol Tambun akan dimulai awal Desember, pada pukul 05:00 hingga 10:00 WIB.

Kemudian untuk kebijakan pembatasan truk dengan melarang truk over dimension melintas di Tol Jakarta-Cikampek.

(BACA JUGA: Gak Kepalang Tanggung, Honda Kasih Jorge Lorenzo Tiga Motor Sekaligus)

Truk over dimension itu dapat mengakibatkan laju kendaraan turun sehingga menganggu kecepatan kendaraan lainnya.

"Jadi truk over dimension ini mengakibatkan kecepatan turun sehingga kendaraan lain terganggu. Otomatis keberadaan truk itu menghambat fungsi jalan bebas hambatan. Jadi silakan gunakan jalan tidak bebas hambatan, atau dari awal tidak over loading. Apa bila dipaksakan kami akan lakukan tilang di jalan tol," jelasnya.

Sementara untuk penghentian proyek kereta api cepat dan LRT, kata Budi, diberhentikan sementara di KM 11-17 selama beberapa bulan ke depan.

(BACA JUGA: Hindari Motor Dan Truk, Bus Terpaksa 'Parkir' Di Sawah)

"Kami tunda proyek KCIC (kereta api cepat) Jakarta-Bandung dan LRT sampai beberapa bulan ke depan. Kami utamakan tol layang (elevated) karena harus selesai sebelum Lebaran," katanya.

Ia meminta juga kepada seluruh stakeholder yang melakukan konstruksi agar saat melalukan kontruksi sebisa mungkin tidak sampai menyebabkan kemacetan

"Apa yang dilakukan dalam kontruksi harus ada gambaran rekayasa kontruksi yang lebih soft terhadap lalu lintas ini," kata Budi Karya Sumadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Awal Desember, Menteri Budi Pastikan Ganjil-genap Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek