Cita-Cita Bos Lion Air, Mau Beli 1.000 Mobil Buatan Indonesia dan Malaysia

Ignatius Ferdian - Jumat, 2 November 2018 | 19:40 WIB

Rusdi Kirana pemilik Lion Air (Ignatius Ferdian - )

Otomania.comRusdi Kirana pemilik maskapai penerbangan Lion Air bercita-cita ingin membeli 1.000 mobil produksi Indonesia dan Malaysia.

Keseriusan ini ditunjukkan dengan Indonesia dan Malaysia membuat bersinergi di industri otomotif melalui pertukaran Memorandum of Agreement (MoA).

Moa tersebut ditandatangani oleh Presiden Institute Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas dengan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato Mohamad Madani Sahari.

MoA tersebut akan menjadi kesepakatan awal bagi Indonesia dan Malaysia untuk menciptakan mobil di pasar negara-negara ASEAN.

(BACA JUGA: Salut, Warga Hormati Korban Lion Air JT610, Tuntut Motor Saat Lewati Rumah Duka)

Rusdi Kirana Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia di Kuala Lumpur itu mendukung bagaimana Asean punya mobil produksi sendiri.

Rusdi Kirana, berjanji akan membeli 1.000 unit mobil ASEAN produksi Indonesia dan Malaysia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jika terealisir kerjasama ini akan meningkatkan perekonomian masing-masing negara.

Karena hal tersebut dirancang berdasarkan kemampuan masing-masing negara dan pasar masing-masing negara.

(BACA JUGA: Pengojek Online Nangis Sesegukan, Mengaku Lihat Lion Air JT610 Berasap)

"Semangatnya begini, kalau saat industri ada ekonomi of skill bagi produk tertentu, kalau ada kolaborasi memikirkan kemampuan dan pasar," kata Budi Karya Sumadi di Gedung BPPT, Jakarta.

Mengenai seberapa banyak tingkat komponen dalam negeri yang akan digunakan di proyek bersama ini, Budi mengaku belum mengetahui detilnya.

Alasannya hal tersebut menjadi tanggung jawab menteri perindustrian.

Namun pastinya akan lebih mengutamakan komponen lokal produksi Indonesia dan Malaysia.

"Indonesia bisa serap berapa (komponen lokal), Malaysia bisa serap berapa, dengan daya serap mengabungkan skala ekonomis yang fleksibel. Soal bagi-baginya nanti oleh memperin," sambung Budi Karya.