"Semangatnya begini, kalau saat industri ada ekonomi of skill bagi produk tertentu, kalau ada kolaborasi memikirkan kemampuan dan pasar," kata Budi Karya Sumadi di Gedung BPPT, Jakarta.
Mengenai seberapa banyak tingkat komponen dalam negeri yang akan digunakan di proyek bersama ini, Budi mengaku belum mengetahui detilnya.
Alasannya hal tersebut menjadi tanggung jawab menteri perindustrian.
Namun pastinya akan lebih mengutamakan komponen lokal produksi Indonesia dan Malaysia.
"Indonesia bisa serap berapa (komponen lokal), Malaysia bisa serap berapa, dengan daya serap mengabungkan skala ekonomis yang fleksibel. Soal bagi-baginya nanti oleh memperin," sambung Budi Karya.