Otomania.com - Presiden Joko Widodo resmi mencabut tarif tol jembatan Suramadu, (27/10/18).
Alhasil status awal yang memakai nama 'Tol' kini berubah hanya menjadi Jembatan Suramadu.
Dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan berpeci hitam, Presiden terlihat berdiri di atas truk saat mengumumkannya.
Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, Jokowi tiba dilokasi pada pukul 16.20 WIB.
(BACA JUGA: Kado Terindah Warga Madura, Jembatan Suramadu Akan Digratiskan Jokowi)
“Dan dengan mengucapkan bismillahirohmanirahim, Jalan Tol Suramadu pada sore hari ini kita ubah menjadi jalan non-tol biasa,” ucap Presiden.
Perubahan status Jembatan Suramadu bukanlah hal yang dilakukan secara tiba-tiba.
Jokowi mengaku, sebelumnya ia mendapat masukan dari para alim ulama, tokoh masyarkat, dan para pemuka agama di Madura terkait kondisi masyarakat.
Tingkat kemiskinan masyarakat Madura masih terbilang tinggi bila dibandingkan daerah lain di sekitarnya, yaitu sekitar 16-23 persen.
(BACA JUGA: Presiden Diharap-harap, Bikin Keputusan Tol Suramadu Gratis)
Sementara, tingkat kemiskinan di wilayah lain seperti di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo hanya sekitar 4-7 persen.
Padahal sebelumnya pada 2016 lalu, tarif Tol Jembatan Suramadu sudah dipangkas 50 persen, serta pada 2015 para pengguna kendaraan roda dua atau Golongan VI tak perlu lagi membayar tarif.
“Tetapi dari kalkulasi dari perhitungan yang kita lihat, bahwa belum memberikan dampak pertumbuhan ekonomi ke Madura,” kata Presiden.
“Oleh sebab itu, dengan sekali lagi usulan dan desakan tokoh-tokoh agama, ulama, para kyai dan juga tokoh masyarakat dari Ikama, dari bupati, pada hari ini saya memutuskan Tol Suramadu akan menjadi jembatan non tol biasa,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.