Lantaran sempat merasa ada yang jangal, ia mengaku sempat mencoba melihat apa yang disembunyikan di bawah bak mobil jenis Daihatsu L 300 nopol B 9596 UAD.
Ketika itu ia melihat paketan terbungkus berwarna cokelat yang cukup banyak.
Saat itu, dirinya mengaku dan yakin bahwa yang di bawa adalah narkotika.
Namun ketika itu, seseorang terus memantau mereka dengan terus menelpon setiap jamnya, untuk memastikan keberadaanya, dua kurir tersebut.
(BACA JUGA: Kayak Dinas Luar Kota, Maling Kabur Sampai Ke Kalimantan, Nyerah di Madura)
"Karena penasaran saya sempat coba bongkar saat di Pelalawan, sempat takut karena ternyata yang dibawa narkoba, tapi saya diawasi jadi terpaksa jalan terus," katanya.
Rupanya, BNN yang sudah mengetahui rencana pengiriman narkotika ke Bandung tersebut langsung melakukan pengrebekan.
Keduanya pun tak dapat berbuat banyak saat digrebek petugas.
Kedua pun mengaku hanya di utus seseorang untuk membawa kendaraan tersebut ke Bandung, Jawa Barat.
Meski sudah terlanjut basah, keduanya pun mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya.
Kini keduanya pun terpaksa menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Direncanakan bahwa barang haram tersebut akan diedarkan ke Bandung, Jakarta sebagai stok akhir tahun.