Suzuki dan Mitsubishi Mulai Enggan Jualan Produk Diesel

Irsyaad Wijaya - Rabu, 17 Oktober 2018 | 17:40 WIB

Ilustrasi mesin diesel Mitsubishi (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Suzuki dan Mitsubishi pikir ulang mau jualan produk diesel di Eropa.

Dilaporkan Nikkei Asian Review, Suzuki sudah menahan penjualan mesin dieselnya di akhir tahun ini.

Sedangkan Mitsubishi akan menarik produk dieselnya dari Inggris dan Jerman untuk menghadapi regulasi lingkungan yang cukup ketat.

Penarikan kedua pabrikan otomotif ini membuat Mazda menjadi satu-satunya pabrikan Jepang yang masih menjual mesin diesel di Eropa.

(BACA JUGA: Rumor Baru Lagi, All New Ertiga Bakal Dilengkapi Mesin Diesel)

Nissan dan Toyota mengatakan juga akan mundur dari pasar diesel sedangkan Mazda masih melihat peluang di pasar mesin solar tersebut.

Diesel sebenarnya memiliki pasar yang cukup menjanjikan karena relatif memproduksi karbon dioksida yang rendah.

Saat berita pemalsuan data oleh Volkswagen keluar pada 2015, penjualan mobil diesel langsung turun 44,4 persen dari tahun lalu.

Angka ini diperkirakan terus menurun pada 2022 yang hanya akan menyisakan 32,5 persen untuk pasar Inggris.

(BACA JUGA: Siap-Siap, Selain Biodiesel B20, Bakal Ada B25 Dan B30 )

Suzuki yang sudah tidak menawarkan produk diesel di Eropa akan mulai memproduksi produk bensin di pabrik Hungaria.

Produk diesel sendiri berkontribusi kurang dari 10 persen dari total 281.000 unit Suzuki yang terjual di Eropa hingga Maret 2018 lalu.

Langkah tidak menawarkan diesel ini tidak diikuti untuk pasar India.

Karena negara tersebut cukup banyak memiliki penggemar.

Bahkan menguasai 30 persen pangsa pasar di negara tersebut.

(BACA JUGA: VW Batal Investasi ke Indonesia, Dieselgate Yang Jadi Biang Keroknya)

Untuk Mitsubishi, selain Jerman dan Inggris merek juga akan menarik diesel dari pasar Prancis dan negara lain.

Terutama untuk produk SUV yang biasanya menggunakan mesin diesel nantinya akan ditawarkan dengan mesin bensin.

Mesin diesel sendiri menyumbang 30 persen jualan mereka di Eropa atau sekitar 52.000 unit.

Inggris dan Prancis sudah menandatangani kesepakatan untuk mengganti mesin bensin dan diesel ke tenaga alternatif yang lebih ramah lingkungan.