Otomania.com - Kondisi Jorge Lorenzo belum sembuh benar karena kecelakaan di MotoGP Aragon.
Ditambah saat latihan bebas ke-2 (FP2), MotoGP Thailand Lorenzo mengalami high side crash parah hingga motornya rusak berat.
Kejadian itu terjadi di tikungan ke-3 sirkuit Buriram, MotoGP Thailand.
Setelah ditangani tim medis, Jorge Lorenzo dikatakan mengalami memar pada pergelangan tangan kiri dan di pergelangan kaki kanannya.
(BACA JUGA: Gagal Tampil di MotoGP Thailand, Ayah Jorge Lorenzo Salahkan Marc Marquez)
Terkait kecelakaan tersebut Jorge Lorenzo juga sempat memberikan penjelasan.
"Setelah mengalami kejadian ini, rasanya untuk bisa kompetitif di balapan kali ini sangat minimal. Rasa sakit di tangan saya terasa parah sehingga saya memutuskan untuk ikut di balapan (MotoGP Thailand)," ujar Lorenzo.
Lorenzo mengakui jumlah poinnya tahun ini membuatnya sadar kalau ia tidak berjuang mengincar titel juara dunia sehingga tidak ingin memaksakan diri di Thailand.
"Saya berharap bisa balapan di Jepang dengan kondisi 100%, tapi sepertinya kondisi saya cuma bisa 90-95%. Bagian pergelangan tangan ini yang membuat saya ragu bisa maksimal," tambahnya.
(BACA JUGA: Temuan Di Kasus Jorge Lorenzo, Mesin Motor Mati Saat Pindah Gigi Di Kecepatan 240 Km/Jam)
Menurut Lorenzo, menyembuhkan cedera di pergelangan tangan perlu waktu dan operasi itu enggak bakal membantu.
"Cedera di pergelangan tangan memang sangat berisiko buat pembalap MotoGP sebab tangan harus dalam kondisi sempurna untuk mengontrol motor. Jadi saya sangat khawatir sebab Jepang adalah salah satu trek favorit saya," aku Lorenzo.
Ketimbang pulang dan menjalani penyembuhan di Eropa, Jorge Lorenzo mengaku akan fokus menyembuhkan dirinya dengan tetap berada di Thailand sembari menunggu MotoGP Jepang.
Bicara tentang kecelakaan Jorge Lorenzo, ternyata penyebabnya karena masalah mesin motor yang dipakai tiba-tiba mati.
Lalu ban belakang langsung terkunci seketika dan highside terjadi dan melempar Jorge Lorenzo ke udara.
Motor Jorge Lorenzo mati mesinnya saat melaju 240 km/jam.