Banyak Kecelakaan, Kementerian Perhubungan Meradang, Rancang Program Baru

Yosana Okter Handono - Rabu, 26 September 2018 | 14:40 WIB

Kecelakaan bus di jalan tol Kanci- Pejagan (Yosana Okter Handono - )

Otomania.com - Sering terjadinya kecelakaan bus di Indonesia bikin Ditjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan meradang.

Mereka pun merancang program baru.

Program tersebut digunakan untuk meningkatkan keselamatan pengendara bus, baik untuk sopir maupun penumpangnya.

Direktur Pembinaan Keselamatan (Binkes) Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Mohamad Risal Wasal menyebutkan ada dua program yang sedang intensif dibahas.

Pertama adalah penerapan sistem manajemen keselamatan (SMK) yang akan diwajibkan kepada para operator bus.

(BACA JUGA:Menikung Dan Menurun, Bus Pariwasata Masuk Jurang di Cemoro Sewu)

Sistem manajemen keselamatan tersebut wajib dilakukan oleh perusahaan otobus (PO) maupun travel yang menggunakan bus.

Pada sistem tersebut nantinya para operator wajib melaporkan data dan riwayat sopir, termasuk jam kerjanya untuk digunakan sebagai objek evaluasi oleh Kemenhub.

"Ke depan kami akan menerapkan SMK bagi semua operator untuk menginspeksi dan mengaudit mereka," ujar Risal di Bogor pada Selasa (25/9/2018) lalu.

"Karena nanti ada daftar sudah berapa lama bekerja dan mereka punya potensi apa," tutur Risal.

Lalu untuk program yang kedua adalah mewajibkan setiap terminal, rest area, dan tempat wisata untuk menyediakan tempat beristirahat.

(BACA JUGA:Nggak Kuat Nanjak, Bus Demonstran Terguling dan Timpa Avanza)

Tempat istirahat tersebut harus nyaman dan memiliki tempat tidur.

Sehingga tak ada lagi sopir yang tidur di bangku bus apalagi di bagasi seperti yang selama ini sering terjadi.

"Kedua, mensyaratkan rest area, tempat tujuan wisata, dan terminal ada tempat sopir beristirahat yang representatif, jadi keluar perjalanan bugar lagi," tutup Risal.