Hasilnya untuk mesin Hino tidak ada fenomena yang membahayakan pada pengujian tersebut.
Artinya, mesin Hino telah lulus uji menggunakan bahan bakar biodiesel B20.
Pengujian ini juga membuktikan bahwa penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh terhadap mesin berteknologi mekanikal.
Hasil pengujian tersebut juga sudah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino dalam mendukung kebijakan pemerintah.
“Kami juga menghimbau kepada pemerintah untuk menyempurnakan proses pencampuran solar dan FAME agar meminimalisir efek samping yang ditimbulkan bagi kendaraan”, tutup Santiko.
(BACA JUGA: Ford Mustang 1968, Mobil Kesayangan Wakil Gubernur Sumatera Utara)