Otomania.com – Gara-gara suara knalpot berisik, dua kelompok warga bentrok dengan senjata tajam dan saling lempar batu selama dua hari.
Insiden bentrok terjadi di pertigaan Jl Kandea 3-Jl Bungaejaya, perbatasan Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Tallo, Makassar, sejak (28-30/8/2018).
Kedua kelompok saling serang dengan menggunakan batu, berbagai senjata tajam dan panah terus terjadi.
Puluhan rumah warga dikabarkan rusak terkena lemparan batu dan sejumlah warga terluka.
(BACA JUGA: Bos Yamaha MotoGP Sudah Ultimatum Sejak 2016, Enggak Bakal Rekrut Duet Marquez)
Aparat kepolisian dari Polsekta Bontoala yang turun ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi terluka akibat terkena lemparan batu.
Wakil Kepala Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait mengatakan, perang kelompok ini dipicu dendam lama yang sudah lama menjadi penyakit masyarakat di daerah tersebut.
Hanya persoalan sepele menjadi besar yang akhirnya perang kelompok kembali pecah.
“Itu sudah penyakit lama dan dilatar belakangi dendam lama juga. Jadi ketika ada persoalan sepele, ya langsung dibesar-besarkan dan akhirnya perang kelompok kembali pecah." kata Hotman.
(BACA JUGA: Tragis, Truk Pasir Nyelonong, Hajar Warung Dan Jepit Pemiliknya Seketika)
"Dari informasi yang diperoleh di lapangan, ada kelompok geng motor yang tancap gas yang menimbulkan suara knalpot keras di daerah tersebut. Warga kesal kemudian mengejarnya hingga perselisihan pun terjadi yang berakhir perang kelompok,” katanya.
Untuk mengatasi perang kelompok di daerah itu, lanjut Hotman, aparat kepolisian bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama melakukan tindakan persuasif untuk meredam situasi.
“Selain tindakan persuasif, kami juga menyiagakan personel di daerah itu selama 24 jam. Jika dilihat kondisi penambahan personil, pasukan Sabhara Polrestabes Makassar akan diperbantukan. Kalau masih tidak bisa diselesaikan lagi dengan persuasif, kita terpaksa mengambil tindakan preentif dengan penegakan hukum,” tegasnya.