(BACA JUGA: Jangan Lupa, Jalan Asia Afrika Mau Ditutup Sabtu dan Minggu Besok)
Tapi kondisinya tidak ada kejelasan, yang membuat pengusaha bus akhirnya banyak yang gelisah.
Mengenai B20 sendiri, menurut Sahfruhan sebenarnya tidak ada masalah, justru akan lebih baik dari sisi kualitas bahan bakar.
Masalah utama hanya mengenai peremajaan bus-bus saja serta ketidakjelasan dari pemerintah termasuk Transjakarta mengenai masalah integrasi.
Sebelumnya Sekjen DPP Organda Ateng Aryono, dalam keterangan resminya juga sudah menjeaskan bila dirinya mengapresiasi kebijakan perluasan mandatory Bio Solar pada 1 September 2018 mendatang.
Namun dirinya menunggu rekomendasi resmi dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Gaikindo, dan Akademisi soal implementasi penggunaan B20 itu sendiri.
“Minimal kalangan industri dan pemerintah memiliki kesepakatan, sekaligus ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaran dan penggunaan B20, baik dari sisi teknis, ekonomis dan ketersediaan. Tujuan akhir industri transportasi, melayani penumpang dengan menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen. Jangan sampai ada hal yang mengganggu pelayanan, akibat kebijakan pemerintah,” tutup Ateng.