Otomania.com - Race MotoGP dikondisi hujan sebenarnya sering dilakukan dan wajar.
Tapi harus didukung dengan kondisi trek bagus serta perlengkapan khusus bagi pembalap.
Karena selain lintasan sirkuit akan licin karena air, kondisi riding gear juga tidak akan maksimal dibanding saat kering.
Nah, ini dia kunci para pembalap tetap nyaman membalap meski kondisi hujan:
1. Helm dengan visor dan ventilasi khusus
Dikutip dari boxrepsol.com, para tim MotoGP melakukan ubahan di helm pembalapnya, agar tetap maksimal fungsinya.
(BACA JUGA: Modus Sulut Bara Api Rokok ke Kulit Korban, Dua Begal Sikat Honda Verza dan Ponsel)
Kita tahu saat hujan, kaca helm atau visor rentan mengembun karena tingginya kelembapan udara.
Untuk itulah digunakan visor yang sudah dilengkapi anti fog seperti Pinlock, agar mengurangi kabut.
Dan tentunya dipilih visor clear atau bening, agar pandangan tetap maksimal biarpun visibilitas buruk akibat minimnya cahaya matahari saat hujan.
Ventilasi helm juga dibuka lebih besar, agar sirkulasi udara lebih maksimal, yang otomatis mengurangi resiko visor berembun.
Selain itu, beberapa pembalap memilih menggunakan breath deflector, yang berfungsi mengarahkan nafas dari hidung ke bawah, tidak lagi terarah ke visor helm.
(BACA JUGA: Pikiran Kalut Anak Rewel, Honda CR-V Tabrak Trotoar dan Terbalik, Sopir Wanita Selamat)
2. Knee slider yang lebih tebal
Yang kedua adalah knee slider yang lebih tebal, yang bisa dilihat perbedaannya di foto, yang atas saat hujan, dan bawah saat kondisi kering.
Untuk apa lebih tebal? Ini agar pembalap tahu mana batasan motor saat knee down, yang biasa dilakukan saat menikung.
Karena saat hujan, motor tidak akan bisa menikung sampai miring, dibanding saat lintasan sirkuit masih kering.
Makanya saat balapan sedang hujan, pembalap tidak akan menikung sampai elbow down ala Marc Marquez, dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat.
3. Sarung tangan lebih lentur dan ringan
Disaat hujan, para pembalap MotoGP memilih sarung tangan yang lebih lentur dan ringan, agar lebih mudah dalam mengontrol motor.
(BACA JUGA: Polisi Derek Xenia Pelaku Tabrak Lari Yang Ditinggal di Mojokerto, Satu Ditangkap, Lainya Buron)
Agar lebih ringan dan lentur, sarung tangan balap saat hujan memiliki lapisan kulit dan protektor yang lebih tipis.
Beberapa detail seperti padding dan jahitan juga dikurangi, agar tangan pembalap bisa bergerak lebih bebas.
Namun beberapa pembalap memilih tetap mengenakan sarung tangan yang sama saat kondisi kering.
Alasannya karena proteksi dari sarung tangan yang tebal dan kaku, lebih baik saat crash / jatuh.
4. Sepatu boots yang lebih tertutup
Jika disimak, sepatu boots yang digunakan pembalap MotoGP saat hujan, lebih minim ventilasi.
(BACA JUGA: Repsol Honda Diuntungkan MotoGP Inggris Dibatalkan, Kilahnya Jadwal Bisa Berantakan)
Alasannya simpel, agar kaki tidak kebasahan, terutama saat melintasi genangan air di sirkuit.
Beberapa bagian yang menggunakan kain, misalnya bagian dalam dan pergelangan, dibuat waterproof / tahan air.
Dan tentunya, kaos kaki yang dikenakan juga yang waterproof, agar menjaga kaki tetap kering.
5. Wearpack tahan air, dan ada jas hujannya
Sama seperti sepatu boots, wearpack saat hujan juga dirubah agar lebih tertutup akan air.
Dan jika hujan sudah deras, para pembalap menggunakan jas hujan khusus untuk balap motor.
(BACA JUGA: Atlet Wushu Indonesia Peraih Medali Emas Asian Games 2018, Diganjar Wuling Confero S)
Jas hujan untuk balap ini menarik, karena dibuat khusus untuk postur setiap pembalap, alias custom fit.
Selain itu dibuat transparan, agar logo sponsor di wearpack tetap terlihat oleh kamera sob.
Dan berbeda dengan jas hujan biasa, untuk pembalap dibuat lubang di celananya untuk knee pad.
Itulah 5 trik dari riding gear pembalap MotoGP saat hujan, yang bisa kalian tiru kalau mau tetap ngegas sekalipun jalanan sedang hujan!