6. Sensor Tekanan Udara
Sensor tekanan udara di ban motor MotoGP termasuk sensor baru yang diaplikasikan.
Tepatnya pada tes pramusim MotoGP di Sepang 2016 silam, terjadi kecelakaan karena ban meletus di motor Loris Baz.
Kecelakaan itu disinyalir karena tim mengurangi tekanan udara dari ban, meski tim Avintia Ducati menampik isu tersebut.
Tapi setelah kecelakaan itu, MotoGP mewajibkan adanya sensor tekanan udara seperti pada foto di atas.
(BACA JUGA: Sudah Pasti Pindah Ke Honda, Eh, Bos Ducati Malah Bilang Lorenzo Bisa Saja Bertahan)
7. Sensor Posisi Trek
Terakhir dan yang paling penting ada dalam sebuah motor balap, yakni sensor posisi trek.
Sensor ini sebenarnya adalah transponder atau singkatan dari transmitter responder.
Alat ini merupakan perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.
Dalam balapan transponder ini berguna untuk mendeteksi posisi mesin di sirkuit sehingga melalui komputer tim dan race director mengetahui saiapa menyalip siapa.
Sensor posisi trek di MotoGP bisa mendeteksi hingga 25 sektor berbeda di tiap sirkuit.
Kesimpulannya, dengan adanya berbagai sensor ini, kita bisa melihat balap MotoGP sekarang dengan lebih puas.
Kita bisa melihat posisi pembalap ketika balapan dengan mudah di layar televisi.
Serta kita bisa melihat banyak data seperti kecepatan, sudut, persentase gas dan rem, dan lain-lain saat on-board camera digunakan.
(BACA JUGA: Marc Marquez Akui Valentino Rossi Adalah Lawan Paling Berbahaya Baginya)