Sistem ini menggunakan dua penerus daya, sabuk (belt) dan rantai.
Belt berfungsi untuk menerima putaran tinggi dari motor listrik, kemudian dayanya diteruskan ke rantai di sebelah kanan motor.
Metode ini memungkinkan motor dapat bekerja pada putaran tinggi dengan konsumsi energi yang efisien, tapi tetap bisa menyalurkan tenaga secara responsif ke roda belakang.
Tak hanya kapasitas baterai, Advance dan Lite dibedakan dengan suspensi depan yang digunakan.
Tipe Advance menggunakan sok upside down full adjustable merek Fast Ace, sedangkan Lite hanya memakai sok teleskopik.
Bagian belakang menggunakan peredam kejut yang sama, yaitu single shock dengan multi-link. Oh ya, E-Cross dilengkapi ban dengan lebar 70/100-19 di kedua sisi.
Ini juga yang bikin mirip banget dengan sepeda.
(BACA JUGA: Astaga... Gara-gara Desain, Lima Supercar Ini Malah Dibilang Jelek)
Terdapat dua riding mode yang dapat diakses via tombol pada setang kiri. Ada mode Power dan EP, bedanya pada respon dan keluaran tenaganya.
Detail lainnya, terdapat lampu LED yang menempel pada setang, serta stoplamp di bawah jok.
Selain itu, spidometer digital mungil turut terpasang di sebelah kiri setang.
Tapi jadi sulit dilihat nih! Harus melongok dulu ke sebelah kiri. Eits hampir lupa, di sebelah kiri setang ada klakson juga lho.