Otomania.com - Jurnalis senior MotoGP, Carlo Pernat memberikan analisanya tentang MotoGP Jerman kemarin (15/7/2018).
Bagi Carlo Pernat, MotoGP Jerman bisa memiliki empat nama yakni, "Kemenangan Marquez", "Kebangkitan Yamaha", "Kalahnya Ducati", dan "Legenda Hidup Rossi".
Carlo Pernat menjelaskan apa yang dimaksudnya satu per satu.
Menurut Carlo Pernat, Marc Marquez adalah sebuah fenomena nyata.
(BACA JUGA: Ada Apa Ini? F1 dan FIA Sampai Mau Bikin Pertemuan Buat Bahas Spion)
"Dia seperti datang dari Mars, dia melakukan apa yang dia mau, aku juga melihatnya makin dewasa," ujar Pernat seperti dikutip dari GPone.com.
Salah satu hal yang membedakan Marc Marquez sekarang dan tahun salah satunya adalah Marquez lebih sedikit jatuh tahun ini.
Lalu Carlo Pernat menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan kebangkitan Yamaha.
"Lalu datang posisi kedua dan ketiga dari Yamaha, lebih karena pembalapnya dari pada motornya," kata Pernat.
(BACA JUGA: MotoGP Beres, Giliran Formula 1 Bakal Digelar Di Jerman, Berikut Jadwal Lengkapnya)
"Menurut Maverick dan Vale, M1 masih belum berada di tempatnya (belum sempurna)," kata Carlo Pernat.
Carlo Pernat mengungkapkan trek Brno (Ceko) dan Red Bull Ring (Austria) akan menjadi ujian sebenarnya bagi Yamaha.
Nama ketiga, kekalahan Ducati, disebut oleh Pernat sebagai hal yang luar biasa.
"Melihat Petrucci dan Bautista di atas pembalap pabrikan pasti memalukan bagi mereka," kata Pernat.
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Enggak Terima, Tampik Tuduhan Jadi Penyebab Danilo Petrucci Gagal Podium)
Carlo Pernat mengaku tidak bisa membaca bagaimana Dovi bisa lemah di musim 2018 ini.
"Tahun lalu dia berada di depan Lorenzo, dia memperkuat pikirannya, sekarang dia menjadi lemah setelah dua kemenangan Lorenzo," ujar Pernat bingung.
Lalu, terakhir, Carlo Pernat menjelaskan sebutan legenda hidup Rossi.
"Perbedaan umur antara dia dan Marquez adalah 15 tahun, melihatnya datang hanya dua detik di belakang Marc itu mengagumkan," ucapnya.
(BACA JUGA: Repsol Honda Belum Rela Dani Pedrosa Pensiun, Kasih Jalan Jadi Test Rider)
"Motor balap adalah Disneyland miliknya, dia ingin hidup dengannya hingga akhir," imbuh Pernat.
Menurut Carlo Pernat Valentino Rossi juga merupakan sebuah fenomena tersendiri.