Penelitian Ilmiah, Motor Berkompresi Rendah Enggak Cocok Diisi Bensin Beroktan Tinggi, Contohnya Yamaha NMAX

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 13 Juli 2018 | 18:30 WIB

Tren Yamaha NMAX pakai body wrapping warna cerah (Ditta Aditya Pratama - )

Otomania.com - Umumnya motor keluaran baru pasti dipatok oleh pabrikan wajib mengisi BBM dengan oktan yang tinggi minimal Pertamax.

Tapi enggak menutup kemungkinan juga ada motor yang menolak dikasi 'minum' bensin beroktan tinggi.

Biasanya terjadi pada motor yang punya kompresi rendah atau enggak terlau tinggi.

Misalkan Yamaha NMAX dengan kompresi mesin 10,5:1 yang harusnya diisi bensin dengan oktan 92, eh malah diisi dengan bensin beroktan 95 (Pertamax Plus) atau bahkan beroktan 98 (Pertamax Turbo) yang belum lama ini muncul.

Apa itu akan bagus buat mesin NMAX yang sejatinya cuma butuh bensin beroktan 92 setara Pertamax?

(BACA JUGA: Valentino Rossi Enggak Mengira Sebelumnya Dani Pedrosa Memilih Pensiun dari MotoGp, Padahal Berharap Bisa Masuk Yamaha)

Menurut Tri Yuswidjajanto, peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB), hal itu belebihan.

"Sama sekali enggak ada efek (positifnya, red) malah hanya buang-buang uang," ujar pria yang akrab dipanggil Pak Yus.

Yus pun menghimbau agar bikers jangan tergiur oleh iklan bensin beroktan tinggi.

"Jangan tergiur sama iklannya, penggunaan bensin yang benar itu disesuaikan dengan kompresi motor," tambahnya.

Malah, jika memaksa pakai bensin beroktan tinggi ke mesin berkompresi rendah bisa memunculkan efek negatif.

(BACA JUGA: Marc Marquez Gagal Jadi Yang Tercepat di FP1 MotoGP Jerman, Menit Terakhir Direbut Andrea Iannone )