Otomania.com - Satu unit prototipe medium tank seri Turret 105 mm di uji ledak dengan ranjau di areal Pusdikpassus, Batujajar, Bandung Barat, Kamis (12/7/18).
Pengujian ini dilakukan oleh PT Pindad bersama FNSS Turki dengan cara menaruh bahan peledak TBT seberat 10 kg pada trek yag dilalui.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kekuatan struktur medium tank dalam menahan ledakan dari bawah.
Setelah diledakkan, terlihat konstruksi medium tank yang masih kokoh berdiri di atas lubang bekas ledakan hanya mengalami kerusakan di bagian roda (boogey wheel) dan rantai yang putus.
Sementara bagian body tank tidak mengalami banyak perubahan (deformasi).
(BACA JUGA: Jangan Langsung Tawar, Cek Dulu Sebelum Boyong Suzuki Thunder 250, CDI dan Kiprok Terutama)
“Secara kasat mata dapat dikatakan berhasil. Tujuan tes ini untuk memastikan tidak terjadi kerusakan terhadap struktur kendaraan tempur," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagja saat ditemui seusai mine blasting test, Kamis siang.
"Komponen yang copot akibat ledakan dapat diperbaiki seperti track yang patah dan boogey wheel yang rusak,” tambahnya.
Ade menuturkan, medium tank merupakan hasil rancangan Pindad bersama FNSS Turki.
Medium tank ini masih akan diteliti untuk mengetahui tingkat cedera terhadap pengemudi dan operator turret pasca diledakkan.
“Kita ingin melihat apakah penumpang aman dan selamat. Di dalam tank kita taruh manekin (crush dummy) dengan berbagai sensor untuk mengetahui kalau ada cedera fatal atau tidak sebagai efek dari blasting," ungkapnya.
(BACA JUGA: Tegang, Penangkapan Pelaku Begal 'Geng Amsterdam' Oleh Polisi Berjaket Go-jek di Tangerang)
"Fatal atau tidak besaran kuantitafnya dapat dilihat beberapa hari ke depan,” jelasnya.
Blasting test medium tank, sambung Ade, sengaja dilakukan.
Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif tentang perancangan maupun pengujian perlindungan kendaraan tempur terhadap ledakan ranjau sesuai standar internasional STANAG 4569.
“Uji ledak kedua dengan TNT 8 kilogram di bawah hull akan dilakukan Sabtu mendatang,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Dirut PT Pindad Abraham Mose mengaku puas dengan hasil tes uji ledak yang telah dilakukan.
(BACA JUGA: Launch Control, Perangkat Elektronik Penjinak Tenaga Mesin Motor MotoGP, Lupa Ngaktifin Dijamin Ngejengkang)
“Hasilnya sangat menggembirakan karena tank ini sudah mengalami perbaikan-perbaikan dari uji coba ledak pertama dan kedua di Turki. Setelah blasting test kita ada uji lintas,” tandasnya.
Hal serupa disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan RI Bondan Tiara.
Ia berharap, medium tank segera diproduksi massal oleh PT Pindad dan FNSS Turki.
“Kita senang, hasilnya sangat baik. Kita berharap uji tes berikutnya dapat hasil yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Tank Medium Pindad memiliki bobot tempur 32 ton, daya engine 711 HP dilengkapi transmisi otomatis, kecepatan maksimal 70 km/jam.
(BACA JUGA: Salut! Enggak Sampai 24 Jam, Dua Pelaku Pemalakan Sopir dan Penumpang Taksi Online di Ancol Diringkus Polisi)
Medium tank ini dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.