"Fatal atau tidak besaran kuantitafnya dapat dilihat beberapa hari ke depan,” jelasnya.
Blasting test medium tank, sambung Ade, sengaja dilakukan.
Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif tentang perancangan maupun pengujian perlindungan kendaraan tempur terhadap ledakan ranjau sesuai standar internasional STANAG 4569.
“Uji ledak kedua dengan TNT 8 kilogram di bawah hull akan dilakukan Sabtu mendatang,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Dirut PT Pindad Abraham Mose mengaku puas dengan hasil tes uji ledak yang telah dilakukan.
(BACA JUGA: Launch Control, Perangkat Elektronik Penjinak Tenaga Mesin Motor MotoGP, Lupa Ngaktifin Dijamin Ngejengkang)
“Hasilnya sangat menggembirakan karena tank ini sudah mengalami perbaikan-perbaikan dari uji coba ledak pertama dan kedua di Turki. Setelah blasting test kita ada uji lintas,” tandasnya.
Hal serupa disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan RI Bondan Tiara.
Ia berharap, medium tank segera diproduksi massal oleh PT Pindad dan FNSS Turki.
“Kita senang, hasilnya sangat baik. Kita berharap uji tes berikutnya dapat hasil yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Tank Medium Pindad memiliki bobot tempur 32 ton, daya engine 711 HP dilengkapi transmisi otomatis, kecepatan maksimal 70 km/jam.
(BACA JUGA: Salut! Enggak Sampai 24 Jam, Dua Pelaku Pemalakan Sopir dan Penumpang Taksi Online di Ancol Diringkus Polisi)
Medium tank ini dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.