(BACA JUGA: Saat Marc Marquez Buntuti Rival, Di Situlah Ia Pelajari Gaya Balapnya)
Penggunaan ban slick ini tujuan utamanya adalah memperluas permukaan ban yang menyentuh ke aspal yang akhirnya membuat daya cengkeram bertambah.
Dengan daya cengkeram besar, tentunya membuat laju motor semakin cepat.
Lalu muncul kembali pertanyaan, bukannya bahaya ya ban slick ini digunakan MotoGP saat menikung?
Pertanyaan itu juga bisa disambungkan dengan kenyataan bahwa ban biasa yang sudah gundul, kita pakai di motor kita, malah berbahaya karena licin.
Di MotoGP, yang terjadi justru sebaliknya karena ban dibuat untuk lengket dengan aspal.
(BACA JUGA: Enggak Legowo, Danilo Petrucci Masih Jengkel Sama Marc Marquez Karena Menyenggolnya di MotoGP Italia)
Luasnya bidang sentuh ban dan aspal membuat motor MotoGP membuat proses menikung pembalap malah bagus, bukan malah tergelincir.
Bannya juga hanya ditargetkan untuk sekali balapan, tidak bisa disamakan ban motor biasa yang memperhitungkan keawetan juga.
Setelah balapan, ban motor MotoGP terlihat amburadul permukaannya seperti habis dicabik-cabik.
Maka dari itu, pembalap aman-aman saja menikung dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat saat menikung.
Nah, bakal beda lagi jika trek basah karena hujan misalnya, ada ban khusus yang memiliki alur.