Ada Tekniknya Sendiri, Ngerem Enggak Boleh Asal Lo, Ini Caranya

Fedrick Wahyu - Rabu, 13 Juni 2018 | 15:00 WIB

Ilustrasi ngerem (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Rem jadi komponen paling penting saat ingin mengurangi kecepatan motor.

Namun cara memakainya nggak boleh sembarangan ternyata. Perlu juga diketahui cara yang benar dan aman.

Seperti dijelaskan Dyan Dilato, dari Komisi Safety Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia.

Dalam teknik pengereman, yang pertama perlu dilakukan adalah mengatur posisi jari tengah dan manis agar berada di ujung tuas rem depan.

(BACA JUGA: Sudah Tahu Fungsi Kantung Selang Karet Di Bawah CVT Skutik?)

"Tujuannya agar pengoperasiannya mudah dan tidak membuat cepat lelah tangan pengendara. Ujung tuas digunakan karena ringan. Dan yang paling bisa menjangkaunya adalah jari tengah dan manis," terang Dyan.

Jika posisi jari sudah benar, maka untuk selanjutnya adalah menggunakan rem depan secara bertahap atau dikocok.

"Hal ini wajib dilakukan apabila menggunakan rem depan, khususnya pada kecepatan tinggi," lanjutnya lagi.

Selain menggunakan rem depan, untuk menghentikan laju motor juga bisa pakai rem belakang.

(BACA JUGA: Modal Baut Baja Rp 3 Ribu, Motor Bisa Bikin Maling Balik Badan)

Namun dengan syarat, hanya untuk kecepatan rendah saja, terkecuali jika sistem rem belakang motor tersebut sudah dibekali fitur Anti-lock Braking System.

"Selain itu, posisi kaki juga tidak boleh standby di tuas rem belakang. Karena berpotensi membuat tuas rem terus terinjak, sehingga rem jadi panas dan berakibat rem blong," terangnya lagi.

Tidak hanya memanfaatkan perangkat rem yang terpasang, mengurangi laju motor juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan mesin/engine braking.

Khususnya untuk motor bertransmisi manual atau semi otomatis.

"Caranya, sambil menggunakan rem depan, bisa menurunkan gigi persneling dari gigi 5, ke gigi 4, dan ke gigi 3. Ini harus dilakukan bersamaan dengan memainkan gas," pungkas Dyan.