Mobil Listrik Menjajah, Ancaman PHK Pekerja Pabrik Otomotif Mengintai

Irsyaad Wijaya - Jumat, 8 Juni 2018 | 13:40 WIB

Ilustrasi mobil listrik (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com – Kemajuan teknologi tak hanya berdampak positif, tapi juga akan membawa efek negaitf.

Salah satunya jika benar ada peralihan kendaraan konvensional ke elektrik vehicle (EV) bisa timbul pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Pekerja di Negara Jerman yang sangat terancam, sebab jka sudah masuk masa peralihan bukan tak mungkin ada 75.000 pekerja industri mobil yang kena PHK.

Kesimpulan ini hasil studi yang diinisiasi oleh German Trade Unions and Auto Industry.

Industri otomotif Jerman setidaknya memiliki 840.000 pekerjaan, di mana 210.000-nya menopang produksi powertrain (sistem penggerak), menurut Teknik Industri di Institut Fraunhofer, yang melakukan penelitian.

(BACA JUGA: Menhub Prediksi Puncak Arus Mudik Maju, Tol Cipali dan Merak Dapat Perhatian Lebih )

Peluncuran kendaraan bebas emisi menciptakan beberapa pekerjaan baru, di bidang elektronik dan baterai.

Tapi, EV akan menghasilkan lebih sedikit pekerjaan di sektor assembly, berdasarkan pendapat Serikat Perdagangan Jerman IG Metall.

"Pada tahun 2030 setiap pekerjaan di sektor powertrain mobil penumpang, akan terkena dampak langsung atau tidak langsung oleh electromobility," ujar Joerg Hofmann, Kepala IG Metall berdasarkan data Daimler, BMW, Volkswagen Group dan pemasok Bosch, ZF, Schaeffler.

“Pemerintah dan pelaku industri, saat ini perlu mengembangkan strategi untuk mengelola transformasi ini," kata Hofmann dari Autonews.com, Kamis (7/6/2018).

Perusahaan perlu memulai skema pelatihan ulang, agar pekerja bisa memenuhi syarat buat teknologi baru.

(BACA JUGA: Biadab! Sopir Taksi Online Ikat Kaki dan Tangan Mantan Penumpangnya, Perkosa Lalu Rampok Uang dan Ponsel)

Sementara pemerintah perlu menghadirkan kebijakan industri dan pekerjaan yang komprehensif.

Angka 75.000 pekerjaan yang terancam, berangkat dari asumsi bahwa 25 persen dari semua mobil akan menjadi listrik penuh pada tahun 2030, 15 persen plug-in hybrid, dan 60 persen varian bensin dan diesel.

Hofmann mengatakan, jadi ketika penerapan kendaraan EV lebih cepat, bahkan dapat mengancam 100.000 pekerjaan.

Bernd Osterloh Perwakilan Tenaga Kerja Utama VW mengatakan, powertrain EV hanya memiliki seperenam komponen, jika dibandingkan dengan varian mesin konvensional, yang berarti EV dapat dirakit lebih cepat.

EV membutuhkan waktu 30 persen lebih sedikit untuk dirakit, daripada kendaraan penumpang saat ini.

(BACA JUGA: Heboh! Inikah Wujud Yamaha RX-King 4-Tak Terbaru? Kok Mirip Motor Custom)

Namun itu tak menghentikan kemajuan teknologi, hanya saja butuh persiapan matang dari berbagai pihak.