Cobain Biar Enggak Bosan Lewat Pantura, Mudik Lebaran Jalur Pansela Suguhkan Pemandangan Terhubung Dari Banten-Banyuwangi

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 1 Juni 2018 | 10:08 WIB

Jalur Alternatif mudik 2018, lewat Pantai Selatan terhubung dari Banten-Banyuwangi (Ditta Aditya Pratama - )



Otomania.com - Buat para pemudik yang bosan dengan jalur pantai utara (pantura) yang lempeng-lempang aja, ada altenatif lain nih.

Jalur alternatif yang direkomendasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni Pantai Selatan (pansela).

Terbentang sepanjang 1.405 km bisa disusuri mulai dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga berakhir di Jawa Timur.

Menurut catatan Kementerian PUPR, ada delapan kabupaten di sepanjang pansela Jawa Timur, mulai dari Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, hingga ke Kabupaten Banyuwangi.

Masing-masing kabupaten memiliki jalur alternatif yang saling menyambung dengan panjang yang berbeda.

(BACA JUGA: Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran, PT Pertamina Siapkan 200 Motor Yang Disulap Jadi SPBU, Kondisi Darurat Bisa Ditelepon)

Kabupaten Pacitan, misalnya, panjang jalurnya yaitu 87,44 kilometer, Kabupaten Trenggalek 78,85 kilometer, dan Kabupaten Tulungagung 54,97 kilometer.

Kemudian, lanjut ke Kabupaten Blitar jalur alternatifnya sepanjang 64,20 kilometer, Kabupaten Malang 137,33 kilometer, Kabupaten Lumajang 65,60 kilometer, Kabupaten Jember 83,50 kilometer, hingga ke Kabupaten Banyuwangi 106,10 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, kondisi di sepanjang jalur pansela sudah bagus.

Meskipun demikian, ada beberapa ruas yang masih dalam pengerjaan.

“Dari Yogyakarta hingga Ponorogo, beberapa waktu lalu saya lewati, jalannya sudah cukup lebar,” ujar Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/5/2018). 

(BACA JUGA: Jangan Lupa! Sebelum Ditinggal Mudik Lama Teteskan Oli ke Lubang Busi Motor, Fungsinya Penting Lho)

Menurut dia, ruas jalan pansela di Pacitan juga sudah semakin baik dengan dua jalur dan lebar tujuh meter.

Tanjakan yang ada di sana juga cukup lebar sehingga cukup nyaman untuk dilalui.

“Ruas ini bisa menjadi jalur alternatif untuk mudik, sekaligus sebagai jalur wisata di selatan Jawa yang sangat prospektif," ucap Basuki.

“Kami promosikan supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus, tetapi juga obyek wisatanya. Namun, untuk pansela mulai Trenggalek-Tulung Agung-Malang hingga Banyuwangi sebagian belum tersambung,” imbuh Basuki.

Untuk diketahui, pembangunan jalan di masing-masing kabupaten di sepanjang jalur pansela Jawa Timur berbeda-beda.

(BACA JUGA: Nasib Murid Valentino Rossi Terancam Jika Benar Yamaha Mengincar Marc VDS Jadi Tim Satelit Dengan Sponsor Petronas)

Sesuai catatan Kementerian PUPR, untuk di Kabupaten Trenggalek, dari jalur sepanjang 78,85 km, progres jalan yang sudah diaspal saat ini sepanjang 25,50 km.

Lalu di Kabupaten Tulungagung, dari jalur sepanjang 54,97 km, yang sudah beraspal yaitu 11,59 km.

Di Kabupaten Blitar, sepanjang 64,20 km kondisi masih berupa tanah, sedangkan di Kabupaten Malang, yang sudah diaspal sepanjang 101,10 km dari totalnya 137,33 km.

Kemudian, di Kabupaten Lumajang, yang sudah diaspal 39,31 kilometer dari jalan sepanjang 65,50 kilometer.

Di Jember, pengaspalan dilakukan di sepanjang 11,25 km dari 83,50 km.

(BACA JUGA: Yamaha Serius Siapkan Tim Satelit Buat Jorge Lorenzo)

Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi, dari 106,10 km jalan yang tersedia, pengaspalan jalan sudah dilakukan di sepanjang 71,20 km.

Jika berjalan sesuai rencana, pembangunan jalur pansela dilakukan secara bertahap dan ditargetkan seluruhnya bisa tersambung pada akhir 2019.

Basuki menambahkan, dengan adanya penambahan ruas tol dan jalan nasional, yaitu di pantai utara (pantura), lintas tengah, dan pansela Jawa, pemudik memiliki rute alternatif.