Menurut dia, ruas jalan pansela di Pacitan juga sudah semakin baik dengan dua jalur dan lebar tujuh meter.
Tanjakan yang ada di sana juga cukup lebar sehingga cukup nyaman untuk dilalui.
“Ruas ini bisa menjadi jalur alternatif untuk mudik, sekaligus sebagai jalur wisata di selatan Jawa yang sangat prospektif," ucap Basuki.
“Kami promosikan supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus, tetapi juga obyek wisatanya. Namun, untuk pansela mulai Trenggalek-Tulung Agung-Malang hingga Banyuwangi sebagian belum tersambung,” imbuh Basuki.
Untuk diketahui, pembangunan jalan di masing-masing kabupaten di sepanjang jalur pansela Jawa Timur berbeda-beda.
(BACA JUGA: Nasib Murid Valentino Rossi Terancam Jika Benar Yamaha Mengincar Marc VDS Jadi Tim Satelit Dengan Sponsor Petronas)
Sesuai catatan Kementerian PUPR, untuk di Kabupaten Trenggalek, dari jalur sepanjang 78,85 km, progres jalan yang sudah diaspal saat ini sepanjang 25,50 km.
Lalu di Kabupaten Tulungagung, dari jalur sepanjang 54,97 km, yang sudah beraspal yaitu 11,59 km.
Di Kabupaten Blitar, sepanjang 64,20 km kondisi masih berupa tanah, sedangkan di Kabupaten Malang, yang sudah diaspal sepanjang 101,10 km dari totalnya 137,33 km.
Kemudian, di Kabupaten Lumajang, yang sudah diaspal 39,31 kilometer dari jalan sepanjang 65,50 kilometer.
Di Jember, pengaspalan dilakukan di sepanjang 11,25 km dari 83,50 km.
(BACA JUGA: Yamaha Serius Siapkan Tim Satelit Buat Jorge Lorenzo)
Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi, dari 106,10 km jalan yang tersedia, pengaspalan jalan sudah dilakukan di sepanjang 71,20 km.
Jika berjalan sesuai rencana, pembangunan jalur pansela dilakukan secara bertahap dan ditargetkan seluruhnya bisa tersambung pada akhir 2019.
Basuki menambahkan, dengan adanya penambahan ruas tol dan jalan nasional, yaitu di pantai utara (pantura), lintas tengah, dan pansela Jawa, pemudik memiliki rute alternatif.