Pengendara Ojek Online Yang Disergap Polisi, Ikut Kegiatan Misterius

Irsyaad Wijaya - Kamis, 17 Mei 2018 | 13:40 WIB

Pengendara ojek online yang disergap Densus 88 (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Diabarkan sebelumnya seorang pengendara ojek online yang disergap pihak kepolisian atas dugaan terlibat jaringan teroris di Medan Sumatera Utara.

Pria yang berprofesi sebagai pengendara Gojek itu bernama Muhammad Yusuf Rangkuti (MYR) alias Yusuf (28) warga Jalan Pukat I Gang Sekolah ditangkap Densus 88 dan beredar video penangkapannya.

Di lingkungannya, ia dikenal sebagai pemuda yang rajin beribadah dan suka menolong.

Yusuf ditangkap Densus 88 di Simpang Sei Sikambing Sekip Kecamatan Medan Petisah, pada Senin (15/5/2018) kemarin.

Informasi yang dihimpun di rumah Yusuf Jalan Pukat I Gang Sekolah, bahwa dirinya juga hendak melangsungkan pernikahan pada tanggal 1 Juli 2018 mendatang.

(BACA JUGA: Sudah 4 Tahun Brio Jadi Tulang Punggung HPM, Model dan Konsumsi Bahan Bakar Jadi Daya Tarik)

Dikabarkan Yusuf mendapat calon dari daerah Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Saat dicoba mencari informasi terkait calon istri dari Yusuf, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui.

Tante Yusuf yang kerap dipanggil Wak Upik mengatakan, usai Lebaran Yusug berencana menikah.

"Kami tidak tahu mana calonnya. Namun ia pernah bilang kalau dirinya mau melangsungkan pernikahan di Sidempuan. Kalau calonnya belum pernah dibawa ke rumah, karena Yusuf bilang ia dikenalkan dari ustaz tempat ia mengaji (ta'aruf).

Yusuf diketahui bekerja sebagai driver ojek online. Ia sudah menjalani pekerjaan itu selama enam bulan.

(BACA JUGA: Jelang MotoGP Perancis, Valentino Rossi Seakan Dapat MoodBoster, Percaya Diri Banget Bisa Podium)

Yang misterius, Ibu Yusuf, Zahriana mengatakan anak ketiganya tersebut baru sekitar 15 hari terakhir mengikuti salah satu pengajian, yang tidak ia ketahui di mana keberadaannya.

"Paling ada lima belas hari dia mengikuti pengajian," kata Zahriana, Rabu (16/5/2018).

Zahriana menceritakan, menurut mualimah atau ustadzah tempatnya mengaji, Yusuf harus cepat ditarik dari pengajian yang diikutinya.

Jangan lama-lama lagi, karena bisa berbahaya tentang pemahaman agama yang diterimanya.

"Tarik anakmu itu, jangan di situ mengaji. Jangan lama-lama lagi," ucap Zahriana menirukan perkataan mualimahnya.

(BACA JUGA: Per Sokbreker Honda PCX Miring, Banyak Yang Diganti Milik Supra X 125, Sedikit Lebih Keras )

Ditanya dimana alamat tempat pengajian Yusuf berada, Zahriana tidak mengetahui dimana tempat pengajian anaknya tersebut, karena anak ketiganya itu juga tidak pernah mau terbuka.

"Setelah pengajian aku lihat dia tetap sembahyang, mengerjakan perintah Tuhan bagus-bagus," ujar Zahriana.

"Tapi tiap waktunya salat dia selalu bilang, 'Mak salat, nanti kalau nggak salat besar dosanya. Meninggalkan kewajiban besar dosanya'," tutur Zahriana menirukan ucapan anaknya itu.

Dijumpai di tempat yang sama, Zulfahri, ayah Yusuf, mengatakan polisi dan anaknya yang ditangkap sempat datang ke rumah.

"Tadi malam Yusuf datang ke rumah dibawa polisi. Mereka sempat mengucapkan salam meminta izin untuk masuk. Mereka bilang ada mau mencari barang di rumah kami," kata Zulfahri.

(BACA JUGA: Buat Mudik Lebaran 2018, Tol Cipali Kurang Aman, Perlu Tambahan Rambu-Rambu)

"Ditengokin orang itu. Entah apa yang dicari. Terus seluruh rumah di geledah, buku-buku di bawa petugas," sambungnya.

Zulfahri yakin anak ketiganya itu tidak terlibat jaringan teroris seperti yang diberitakan. Menurutnya, Yusuf anak yang baik.

"Harapan kita kalau bisa Yusuf dilepaskanlah. Karena kami pun orang susah, aku cuma kerja tukang becak dayung, yang biasa mangkal diterminal pancing depan Polsek. Anakku banyak bisa kasih makan sehari-hari saja sudah syukur," ujarnya.