Bocah yang awalnya tampak terdiam itu tiba-tiba bangkit dari area ledakan.
Tindakan refleks, AKBP Roni Faisal Saiful Faton, di sekitar penjagaan pos polisi Mako Polrestabes Surabaya langsung mengangkat bocah itu dan menjauhkannya dari area.
Kejadian ledakan bom sendiri berlangsung pagi tadi sekitar pukul 08:20 WIB.
AKBP Roni Faisal Saiful Faton, dirinya mendengar ada kabar peledakan bom di pintu masuk Polrestabes Surabaya bergegas ia meluncur ke depan Polrestabes.
(BACA JUGA: Misterius, Juru Parkir Yang Halau Avanza Pembawa Bom di GPPS Surabaya, Keberadaannya Tanda Tanya)
Namun kondisi saat itu dikatakan Roni sudah ada ledakan, kepulan asap dan api masih terlihat.
"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang. Posisi sudah meledak dan dia ada di antara dua motor itu," kata Roni saat dihubungi via telepon.
Ditambahkan Roni, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Roni.
Ia melihat anak tersebut tergeletak.
(BACA JUGA: Cerita Saksi Bom Polrestabes Surabaya, Itu Ada Perempuan Naik Honda BeAT Celingak-Celinguk)
Namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Seketika, kata Roni tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah- darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil. Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," papar Roni.
Saat ini anak tersebut masih diamankan di Polrestabes Surabaya.
Roni belum dapat memastikan apakah anak tersebut ialah anak dari terduga pelaku bom bunuh diri.
(BACA JUGA: Bukan Di Surabaya, Ambulans Ini Bawa Korban Dari Baku Tembak di Lokasi Lain)
Namun anak itu dipastikan bersama dengan seorang perempuan yang berada di belakang motor yang alami ledakan.
"Saya belum memastikan (terduga pelaku)," kata Rony.