"Pertama kita harus mengenal bahan helm itu sendiri," ujar Kasim.
(BACA JUGA: Mau Turing Jauh Ya Bro, Usahakan Pakai Helm Jenis Ini)
Dengan mengenal bahan dari helm tersebut kita dapat membandingkan dengan beberapa brand dengan bahan yang serupa, sehingga dapat memilih lebih bijak dan sesuai dengan kantong.
Kedua sesuaikan dengan kebutuhan berkendara, apabila penggunaan sehari-hari dalam berkendara hanya di kecepatan 60 km/jam helm half face sudah cukup untuk memenuhi keamanan pengendara.
"Tapi kalau mau nyobain tenaga motor wajib pakai helm full face," ujarnya.
Cara ketiga yaitu dengan mengukur lingkar kepala di bagian dahi secara lurus mengitari hingga belakang kepala, dengan begitu dapat mengetahui ukuran helm yang pas.
(BACA JUGA: Nganggap Enteng, Banyak Orang Enggak Mau Pakai Helm Untuk Jarak Dekat)
"Kalau ukuran helm pas dipakainya enak, enggak kekencangan juga nggak kekendoran. Misalnya waktu diukur 57 cm berarti M," ujarnya.
Helm yang terlalu sempit pun dapat mengakibatkan sakit kepala hingga pusng, begitu juga dengan helm yang longgar akan bergoyang jika terhembus angin di jalan.
Kasim pun menjelaskan faktor terpenting keselamatan ada pada pengendara bukan pada helm.
Menurutnya apapun jenis dan brand helm yang digunakan, tapi pengendaranya tidak aman dalam berkemudi dapat membahayakan dan terjadi kecelakaan.