“Sebenarnya double job dilakukan berdasarkan kebutuhan dan masing-masing joki berbeda alasan.
Ada yang dilakukan karena memang penghasilan di drag bike belum bisa memenuhi target keuangannya dikarenakan masih rookie, atau hanya sekedar mencari hiburan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.
(BACA JUGA: Ayah Jorge Lorenzo Angkat Bicara, Tanggapi Kicauan Johann Zarco Sebut Rossi Tendang Marquez di Sepang 2015)
Tetapi tak sebanding juga dengan resiko yang didapat ketika apes,” jelas Achonk, joki senior di drag bike Indonesia.
“Kalau bayaran di balap liar beda sistem dengan balap resmi," tambah Achonk yang bernomer start 68.
"Penghasilan joki di balap liar tergantung besar uang tengahan (taruhan utama, red). Dulu pernah main tiga puluh juta, dua kali dalam dua minggu dan kangtaw semua,"jelasnya.
"Gue kebagian 30 persen dari hasil uang tengahan, jadi total dalam dua minggu saja gue bisa ngantongin Rp 18 juta,"lanjutnya.
Itu baru satu bengkel bro, ngeri enggak?
(BACA JUGA: Kenalin Nih BAIC BJ80, Tampang 11-12 Lah Sama Mercedes-AMG G63 6x6)
"Tapi tetap gue lebih pilih prestasi di dunia balap 201 meter, semua lebih jelas dan terarah"sambungnya.
Di balap malam itu hanya sekedar sampingan untuk menghilangkan kangen saja dan cari tambahan rupiah hahaha,” pungkasnya.