Kalau Honda Mobilio Ganti Model, Hal Ini Yang Bakal Dipertahankan

Fedrick Wahyu - Minggu, 22 April 2018 | 17:45 WIB

Honda Mobilio mendapatkan penyegaran (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Honda Mobilio sudah cukup lama mengaspal di Indonesia. Namun belum ada tanda-tanda akan keluar generasi barunya.

Mobilio keluar tahun 2013 dan langsung menyabet Car of The Year OTOMOTIF Award, gebyar Mobilio di ajang penghargaan senada dengan penjualannya.

Bertarung dengan Avanza sebagai market leader, Honda Mobilio mendapat porsi penjualan 'lezat' di 3.000-4.000 unit sebulan.

Kini, usia Honda Mobilio sudah menyentuh 5 tahun, cukup panjang untuk produk keluaran Honda.

Lalu, apakah akan ada generasi barunya setelah 5 tahun ini?

(BACA JUGA: Karma Spontan, Pelajar Tertabrak Honda Jazz Setelah Lecehkan Wanita!)

Apalagi Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Aftersales PT Honda Porspect Motor (HPM) menegaskan, Mobilio baru mengalami perubahan besar-besar tahun 2017 lalu.

"Tahun lalu kan sudah facelift, sudah cukup banyak yang berubah. Apa yang membuat kami harus membuat model baru?" ujarnya kepada GridOto di Jakarta (19/4/2018).

Perubahan dari facelift Honda Mobilio memang cukup besar-besaran.

Lampu, gril dan bumpernya membuat Mobilio sudah berbeda dari generasi awal.

Namun tentu Honda tetap harus mempersiapkan generasi penerusnya.

"Tentu. Untuk bisa 10 tahun rasanya sulit. Dulu, Kijang yang bisa begitu," ujar Jonfis.

Lalu adakah petunjuk seperti apa jika Mobilio mau ganti model? Akankah pakai platform atau investasi baru?

(BACA JUGA: Kayak Kenal, Desain Lampu Belakang New Ertiga 2018 Mirip Xpander dan Honda CR-V)

"Kalau mau ganti model, sudah menjadi prinsip Honda, center of gravity atau pusat gravitasinya rendah," ucap Jonfis.

"Center of gravity rendah membantu aerodinamika dan stabilitas. Ini membantu efisiensi bahan bakar," paparnya.

"Bukan berarti ground clearance juga rendah. Sebab BR-V itu ground clearancenya 200 milimeter, lebih tinggi dari Innova," ucapnya.

Bisa disimpulkan, the next Mobilio akan memiliki postur seperti sekarang yang lebih dekat dengan wagon ketimbang minibus (dulu sebelum populer, istilah MPV akrab disebut minibus).

 

(BACA JUGA: Penjegal Honda CR-V Telah Hadir, DFSK Glory 580, Harga Jauh Lebih Murah Mulai Rp 220 Juta)

Lalu apakah akan menggunakan platform baru? Diketahui, Daihatsu - Toyota menggunakan platform lama yang dirancang ulang untuk membuat Terios dan Rush.

Begitu juga kabarnya Suzuki Ertiga, model berbeda dan dimensi boleh lebih besar sedikit namun platform masih sama dengan model terdahulu.

Tak jauh beda dengan mesin, Terios, Rush memakai generasi mesin yang sudah ada dibanding membuat mesin baru.

Sehingga kecenderungan ini semacam tren di dunia industri untuk menekan harga yang melambung jika pakai platfotm baru.

"Apakah tren atau bukan, itu pertimbangan dari desainernya," ucap Jonfis.

"Kalau pakai mesin lama terus diupgrade mungkin saja bisa lebih baik."

"Tapi sekarang, tenaga Honda sudah paling besar dan efisiensinya tinggi juga," terangnya.

Jadi bisa diprediksi Honda Mobilio akan pakai mesin saat ini yang dipoles sedikit?

"Belum tentu juga. Kalau ditawarkan mesin baru dengan harga lebih murah, kenapa enggak, hehe," ujarnya terkekeh.

Sebagaimana diketahui, penjualan Honda Mobilio saat ini sudah tumpul di pasaran. Tapi Honda tetap cool.

Melihat tren penjualannya, Honda Mobilio selama perjalanannya berada di level 3.000-4.000-an unit sebulan.

(BACA JUGA: PT HPM Perkenalkan Honda Small RS Concept Yang Berdesain Zaman Now)

 

Tetapi saat ini angka penjualan 1.500-an unit sebulan dan sudah dianggap target yang moderat.

Begitu juga Honda BR-V, dari 3.500-4.000 unit sebulan kini main di angka 1.000 unit sebulan juga dianggap angka yang moderat.

"Bagi kami, Mobilio 1.500-an unit sebulan target yang moderat," ujarnya.

"Wajarlah dunia kan berputar. Dulu waktu kami baru keluar juga naik, sekarang giliran yang lain. Nanti kami bikin lagi yang baru, nanti Honda naik lagi," pungkasnya menunjukkan sikap matang dalam menyikapi dinamika industri otomotif Indonesia.