Namun tentu Honda tetap harus mempersiapkan generasi penerusnya.
"Tentu. Untuk bisa 10 tahun rasanya sulit. Dulu, Kijang yang bisa begitu," ujar Jonfis.
Lalu adakah petunjuk seperti apa jika Mobilio mau ganti model? Akankah pakai platform atau investasi baru?
(BACA JUGA: Kayak Kenal, Desain Lampu Belakang New Ertiga 2018 Mirip Xpander dan Honda CR-V)
"Kalau mau ganti model, sudah menjadi prinsip Honda, center of gravity atau pusat gravitasinya rendah," ucap Jonfis.
"Center of gravity rendah membantu aerodinamika dan stabilitas. Ini membantu efisiensi bahan bakar," paparnya.
"Bukan berarti ground clearance juga rendah. Sebab BR-V itu ground clearancenya 200 milimeter, lebih tinggi dari Innova," ucapnya.
Bisa disimpulkan, the next Mobilio akan memiliki postur seperti sekarang yang lebih dekat dengan wagon ketimbang minibus (dulu sebelum populer, istilah MPV akrab disebut minibus).
(BACA JUGA: Penjegal Honda CR-V Telah Hadir, DFSK Glory 580, Harga Jauh Lebih Murah Mulai Rp 220 Juta)
Lalu apakah akan menggunakan platform baru? Diketahui, Daihatsu - Toyota menggunakan platform lama yang dirancang ulang untuk membuat Terios dan Rush.
Begitu juga kabarnya Suzuki Ertiga, model berbeda dan dimensi boleh lebih besar sedikit namun platform masih sama dengan model terdahulu.
Tak jauh beda dengan mesin, Terios, Rush memakai generasi mesin yang sudah ada dibanding membuat mesin baru.
Sehingga kecenderungan ini semacam tren di dunia industri untuk menekan harga yang melambung jika pakai platfotm baru.
"Apakah tren atau bukan, itu pertimbangan dari desainernya," ucap Jonfis.
"Kalau pakai mesin lama terus diupgrade mungkin saja bisa lebih baik."
"Tapi sekarang, tenaga Honda sudah paling besar dan efisiensinya tinggi juga," terangnya.