"Kuburan" Bajaj Oranye yang Dulu Menghiasi Wajah Jakarta

Fedrick Wahyu - Jumat, 9 Maret 2018 | 19:30 WIB

"Makam" bajaj oranye di Jakarta (Fedrick Wahyu - )

Dulunya Gang Makmur merupakan tempat mangkal bajaj dan moda transportasi lawas lainnya. "Dulu di gang ini banyak becak. Nah, sekitar (tahun) 90-an becak hilang, diganti bajaj. Setelah itu muncul lagi kancil, bentor. Ya kalau diingat-ingat bajaj mulai ditinggalkan sekitar 2011 atau 2012," kata Wahyudin.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Warga berjalan di dekat bangkai bajaj oranye di kawasan Cideng, Jakarta, Senin (5/3/2018). Bajaj ora

Menurutnya, bajaj oranye ini mulai ditinggalkan pemiliknya karena mereka beralih ke bajaj biru. Selain itu, onderdil bajaj oranye yang susah dicari menjadi faktor ditinggalkannya bajaj oranye.

"Dulu ada bos bajaj dia punya 20 sampi 30 bajaj oranye, terus dijual sama dia jadi besi rongsokan, dibesituakan," ujar Wahyudin.

Sedangkan bajaj oranye yang seperti baru itu, merupakan hasil restorasi. Selain dijual, bajaj itu juga disewakan untuk festival kebudayaan, hingga dijadikan stan bazar.