Otomania.com - Seperti yang kita tahu kalau bajaj oranye dan bersuara khas serta mengepulkan asap tebal itu sudah pensiun. Keberadaannya diganti dengan bajaj warna biru berbahan bakar gas, atau kadang diminumi bensin. Ke mana para besi tua itu?
Keberadaannya terpantau di salah satu kawasan di Jakarta Pusat yang ditengarai menjadi "makam" bajaj oranye, tepatnya di Gang Makmur Raya, kawasan Cideng, Jakarta Pusat.
Bajaj-bajaj itu ditinggal para pemiliknya semenjak ada larangan bajaj oranye beroperasi. Bajaj yang ada di sana pun sudah rusak dan tak terawat.
Seluruh bodi bajaj itu penuh karat dan bolong di mana-mana, tempat duduknya hilang, setang dan lampu rusak, kap penutup yang usang dan tak lagi bisa digunakan, serta ban bajaj yang terlihat hilang sebelah.
(BACA JUGA: Michael Essien Mau Beli Suzuki TS125, Tapi Ada Penolakan)
Bahkan beberapa bajaj sudah berwarna keputih-putihan karena luntur. Ada juga yang sudah ketutupan rumput liar. Meski bagian luarnya sudah tidak karuan, ternyata mesin bajaj-nya masih menempel kuat dan utuh di bawah tempat duduk sopir.
Tapi juga ada bajaj yang terlihat terawat dan kondisinya seperti baru. Kaca spion, lampu, tempat duduk, serta kap penutup bajaj tampak baru.
Wahyudin, warga Gang Makmur sekaligus pemilik bajaj oranye baru bercerita soal belasan bajaj yang sudah tak terurus oleh pemiliknya saat diterapkannya regulasi bajaj oranye dilarang beroperasi di Jakarta.
(BACA JUGA: Motor Bebek Kalahkan Double Cabin 4X4 di Jalan Off-Road Papua)