Jawaban Honda Atas Kasus Civic Turbo Overheat dan Ganti Mesin

Irsyaad Wijaya - Rabu, 31 Januari 2018 | 16:15 WIB

Curhatan pemilik Honda Civic Turbo yang overheat sampai ganti mesin (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Heboh tentang curhatan salah seorang pemilik mobil Honda Civic Turbo yang mengalami overheat dan ganti mesin, sebenarnya sudah dijawab Honda via diler Honda Prima di Kranji, Bekasi.

Semua berawal dari keluhan Eko Agus Sistiaji dengan honda Civic Turbo yang tiba-tiba mogok di jalan, lalu dibawa ke bengkel resmi Honda Jatinegara.

Sempat menginap selama dua hari di Honda Jatinegara, akhirnya keluar diagnosa jika Civic Turbo miliknya mengalami overheat, atau terlampau panas.

Karena tak sanggup menangani, diler Honda Jatinegara akhirnya melempar kembali ke diler Honda Prima Kranji Bekasi, tempat diu mana Eko membelinya.

Saat di Honda Prima Kranji Civic Turbo itu juga diminta untuk opname selama dua minggu tetapi pihak diler tak berikan alasan apapun dan akhirnya keluar informasi jika mobilnya harus ganti mesin tetapi menunggu instruksi dari Honda Prospect Motor terlebih dulu.

Setelahnya Eko mendapat kabar jika mobil miliknya sudah alami pembongkaran mesin dan akan diganti satu unit engine assy. Namun hal itu di luar sepengetahuan dan persetujuan dari pihak pemilik.

Surat pemberitahuan penggantian mesin Honda Civic Turbo milik Eko Agus Sistiaji

(BACA JUGA: Curhatan Pemilik Honda Civic Turbo yang Overheat Dan Ganti Mesin)

Kabar ini langsung direspons oleh pihak Honda melalui Yulian Karfili, Assistant Manager Public Relations PT Honda Prospect Motor (HPM), Rabu (31/1/2018), yang mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan proses penyelidikan.

"Masalah ini sedang ditangani customer care kami dan soal penyebabnya masih dalam penyelidikan," kata Yulian yang akrab disapa Arfi.

Arfi juga menambahakan, hal itu sebagai langkah tanggung jawab sebagai produsen sekaligus distributor untuk memberikan layanan kepada konsumen jika masih dalam masa garansi.

"Seperti biasa, selama mobil masih dalam masa garansi, jika ada klaim akan diperiksa diler, dan dilakukan perbaikan atau penggantian sesuai yang dibutuhkan," lanjut Arfi.

Sebenarnya, pihak Honda dan Eko Agus Sistiaji sudah tiga kali pada Desember 2017 melakukan pertemuan untuk membicarakan kasus ini. Intinya Eko meminta dengan penggantian unit mobil baru bukan dengan penggantian mesin yang ending-nya menimbulkan masalah baru.

"Dalam pertemuan-pertemuan tersebut saya tetap memperjuangkan hak untuk mendapatkan unit baru, karena saya tidak bisa menerima penggantian mesin yang dilakukan tanpa persetujuan saya," terang Eko.

(BACA JUGA: Honda Civic Turbo Jadi Mobil Terbaik)

Bisa jadi kasus ini akan sampai pada ranah hukum, karena Eko sudah melapor kepada YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), dan meminta seorang pengacara untuk membicarakan hal ini.

Kita tunggu berita selanjutnya, akankah sang pemilik mendapat unit baru atau pihak Honda tetap ngotot dengan dalih sudah memberikan layanan ganti satu unit engine assy?