Otomania.com - Bagi pengikut setia event tahunan Indonesia Offroad Expedition (IOX), rasanya tak asing dengan sosok Carolise Wicaksono Ronchetty. Pria asal Purwakarta itu juga terkenal dengan mobil off-road yang dia panggil "Chetoy".
Carolise yang kerap disapa Opa Carolise itu menggunakan Chetoy sebagai andalan di setiap event offroad. Sosoknya dibangun dari Toyota Hilux yang sudah dimodifikasi menjadi jauh lebih liar.
Sebenarnya, dia mengaku sudah menyatu dengan Toyota FJ 40 lansiran 1985. Memulai awal ikut event pada Tranka Adventure 1994 dengan sang FJ 40nya.
“Buat saya, Toyota FJ40 adalah jip yang paling tangguh. Banyak pengalaman dan ilmu yang didapat dari kendaraan tersebut. Jiwa saya dan FJ40 sudah menyatu sekali,” ucap Opa Carolies.
Sempat pada event tahunan IOX si opa masih menunggangi sang FJ. Tetapi, pada event selanjutnya pada 2017, dia sudah memakai mobil barunya si Chetoy.
(BACA JUGA: Jeep Wrangler Khusus buat Para Komandan TNI)
Sekilas, Hilux sudah diubah untuk keperluan ekspedisi, ada penambahan rollbar dan aksesori pendukung layaknya mobil offroad umumnya. Namun jika melihat ke dalam kap mesinnya, baru akan tahu alasan disebut Chetoy.
Jantung pacu si Chetoy sudah tak lagi pakai aslinya Hilux yang berkode 2KD-FTV, namun sudah dipensiunkan dini, berganti dengan mesin Jeep Cherokee berkode AMC 242. itulah kenapa tunggangannya dipanggil Chetoy yang berarti Cherokee dan Toyota.
Alasan dipilihnya mesin ini karena Opa dikenal di kalangan para offroader punya karakter bengis ketika di trek. Maka mesin Cherokee bensin dipilih karena performanya sangat liar.
Tak ada rombakan pada sektor mesin, semua dibiarkan standar. Karena memang untuk event offroad sekelas IOX yang punya durasi panjang beberapa hari tak mungkin menggunakan mesin rombakan seperti untuk kompetisi.
Namun pada sistem pembuangan diganti dengan exhaust Clifford Performance agar lebih berpengaruh pada performa mesin. Karena gas buangnya lebih bebas.
(BACA JUGA: Langkah Jitu Pelihara Jeep Cherokee)
Beralih pada sistem transmisi, girboks dipilih asli Toyota yang terkenal bandel dan awet. Manual 5-speed Toyota Prado, punya gir rasio pas saat disandingkan dengan tenaga besar mesin Cherokee.
Pada kaki-kaki, gardan memakai Toyota VX80, ada reinforces pada rumah gardan agar lebih kuat. Urusan AS roda tetap gunakan bawaan VX80, hanya baut yang dan mur roda yang diganti dengan kelas heavy duty yang berbahan kromoli.
As roda juga dipasangi locker yang berguna untuk mestabilkan tenaga yang tersalur rata antara kiri dan kanan roda. Opa menggunakan locker elektrik bermerek Eaton ELocker.
Gardan belakang dirombak ulang dan diganti pakai sistem 4-link arm custom, menggunakan bahan aluminium super kuat. Racikan bengkel ProRock Engineering Solo yang mengambil material dari Kaiser Aluminum / Tennalum.
Meskipun berbahan Aluminium Link arm ringan ini sangat kuat dan jaminan tak akan bengkok. Pada sitem suspensi sudah berganti dengan model coilover. Per gunakan lansiran King Shock, yang terkenal di ajang offroad dalam dan luar negeri.
(BACA JUGA: Cherokee, Obat Rindu Jeep untuk Indonesia)
Sokbreker memakai merek RaceRunner, karena asnya lebih kokoh ketimbang King Shock. Selain itu juga dipasang stabilizer lansiran Currie Enterprises tipe Antirock Sway Bar, dengan lengan aluminium gunanya untuk menahan bodyroll atau limbung. Karena mobil Offroad tak mungkin bisa jika limbung sebab tenaga akan habis hanya disektor disuspensi.
Beralih pada bodynya mobil ini aslinya sudah dipendekan beberapa centimeter mengikuti wheelbase Toyota FJ 40, karena si Opa Carolise suka dengan panjang dari FJ 40 yang dianggap sangat pas untuk Offroad.
Wajah Hilux ini rupanya juga dipanjangkan beberapa cm, terlihat dari grill yang juga disesuaikan, supaya muat dipasangi winch Warn 8274 dengan top housing double motor bikinan Miyogi4x4. Lihat saja, wajah All New Hilux tetap enak dipandang, walaupun menggunakan recovery powerfull.
Urusan powersteering opa gunakan lansiran PSC Motorsport. Berjenis PSC Full Hydraulic Steering Single Ended, agar tidak makan tempat, dan bisa disembunyikan di gardan bagian belakang.
(BACA JUGA: Pikap Toyota Hilux Ini Bisa Jadi Acuan Modifikasi)
Seperti tadi dibilang diatas wheelbase yang sudah dipendekan berpengaruh pada kapasitas bak belakang yang tak maksimal. Dalam bak sudah tersimpan dua aki kering berdimensi besar, tangki aluminium custom, dan ban cadangan.
Karena mesin sudah berganti, otomatis semua perangkat kelistrikan milik Toyota Hilux tak berfungsi seperi speedometer asli tidak berfungsi dan harus diganti pakai indikator aftermarket.
Dashboard sengaja tidak banyak tersentuh perangkat off-road, agar masih terasa nuansa standar All New Hilux. Tombol-tombol switch off-road tersusun rapih di bawah indikator digital AC.
Untuk lebih tahu dengan performa si Chetoy lihat video dari Instagram sang Opa Carolies_wr berikut.