Otomania.com - Sudah kerap dan sering ada kejadian di jalan raya yang tak bisa kita duga. Misalnya saat bertemu dengan razia polisi.
Sebagian orang yang tak memilki kelengkapan surat berkendara akan panik dan memilih memutar arah, tanpa sadar jika melawan arus.
Seperti yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat. Kejadian tersebut menimpa siswa SMP berinisial AVS yang terjatuh dari motor saat menghindari razia lalu lintas.
Namun dia terjatuh bukan tanpa sebab, melainkan bagian dada siswa SMP ini ditendang secara sengaja oleh oknum polisi saat berusaha kabur dari petugas.
(BACA JUGA: Kisah Fortuner: Tabrak Tiang listrik, Sekarang Berjalan Mundur)
Oknum tersebut bernama Briptu January Rantos, anggota satlantas Kota Padang. AVS ditendang dari motor hingga jatuh dan terluka di sekitar Jalan Nipah, Kota Padang, Selasa (12/12) lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun Otomania.com yang dilansir dari GridOto.com, awalnya AVS hendak melintas di ruas jalan itu.
Tetapi, karena takut terjaring razia kepolisian, AVS memutuskan untuk menerobos razia dan kabur. Nahasnya, saat berusaha kabur, Briptu Januari Rantos menendangnya hingga terpental.
Menurut penuturan warga setempat, saat AVS terkapar di jalanan, Briptu January tak memberikan pertolongan. Briptu January, bahkan bersikap acuh, AVS baru mendapatkan pertolongan dari anggota polisi lain yang ikut dalam razia itu.
AVS akhirnya dilarikan ke RST Dr. Reksodiwiryo Padang.
(BACA JUGA: Perbedaan Pertolongan Kecelakaan Di Negara Maju Dan Berkembang)
Kejadian AVS ini terdengar, setelah kakak korban bernama Christian Ferdian Salim mengunggah foto kondisi adiknya saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam keterangannya, kakak korban menuliskan jika sang adik mengalami luka parah akibat ditendang Briptu January Rantos.
Tak hanya itu saja, Christian juga mengecam tindakan sewenang-wenang oknum polisi tersebut. dan foto yang diunggah Christian itu, saat ini sudah viral.
Sementara itu, Wakil Direktur Lalulintas Polda Sumbar, AKBP M Hari mengaku telah menerima laporan tentang kasus ini. Menurut Hari, pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sumbar.
"Saya selaku wakil direktur minta maaf, terlepas salah atau benarnya, sebab kita adalah pengayom masyarakat," tutur AKBP M Hari.