Tak Perlu Panik, Lakukan 5 Langkah Ini Saat terjadi Gempa

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 16 Desember 2017 | 18:21 WIB

ilustrasi panik saat terjadi gempa (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Kemarin masyarakat di pulau jawa bagian selatan digemparkan dengan gempa bumi sekitar pukul 23.50 yang bersumber di jawa barat dengan kekuatan 7.3 SR pada Jumat (15/12/2017).

Lebih jelasnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bermagnitudo 7,3 SR ini terjadi di 8,03 derajat Lintang Selatan dan 108,04 derajat Bujur Timur atau 43 km dari arah barat daya Kabupaten Tasikmalaya dengan pusat gempa berada di kedalaman 105 km.

Sekarang ini kita akan membahas bagaimana antisipasi jika terjadi gempa saat sedang berkendara. Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat yang berbasis di DeKalb County, Georgia dan Topgear, Ada beberapa langkah yang wajib kita lakukan ketika gempa terjadi saat kita berada di mobil yang melaju.

(BACA JUGA: Tips Pakai Mode Manual Di Mobil Transmisi Otomatis)

1. Tenang dan jangan panik.

Sebab tidak bisa membuat kita melakukan prosedur pengamanan dengan benar.

2. Kendarai mobil anda pelan dan hati-hati

Saat gempa terjadi, hindari melaju di dekat gedung, dekat tebing, di atas jembatan atau di bawah jembatan. Pastikan anda berada di tempat terbuka sebelum menghentikan kendaraan anda.

3. Berhenti di tempat yang aman

Anda bisa menghentikan mobil di bahu jalan di tempat terbuka. Hindari berhenti di dekat kabel listrik atau benda bermuatan listrik lainnya, dan hindari berada di bawah underpass, atau overpass dan gunakan parking brake.

4. Pantau radio darurat (jika ada)

Hidupkan radio untuk pantau kabar terbaru mengenai gempa terkait. Atau kita bisa menggunakan smartphone untuk memantau semua informasi terkait gempa bumi ini.

(BACA JUGA: Tren Pelek Kaleng OEM Pemanis SUV)

Terakhir, 5. perhatikan bahaya yang dihasilkan oleh gempa bumi tersebut.

Gempa memiliki guncangan yang besar dapat mengakibatkan retakan di jalan atau trotoar, tiang kabel yang turun, naiknya permukaan air, jalan layang yang ambruk, dan jembatan yang roboh.