Otomania - Meski populasi sepeda motor matik dengan teknologi injeksi sudah bertebaran, namun tipe karburator masih banyak yang seliweran.
Nah, bagi Anda pengguna skutik karburator terkadang hal yang suka dihadapi adalah kondisi mesin tiba-tiba mati. Bagaimana menanggulanginya, simak ulasan berikut ini.
Yanu Suprapto, kepala mekanik bengkel Sumber Jaya Motor AHASS Pulogebang mengatakan, jika dalam kondisi sepeda motor mati, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pemeriksaan.
"Jangan panik dan buru buru ke bengkel, karena akan cukup menyusahkan, apalagi jika posisi bengkel jauh. Memang kondisi mati seperti ini kerap terjadi pada skutik yang belum menggunakan sistem injeksi," ujar Yanu kepada Otomania.
Hal pertama yang harus dilakukan, jelas Yanu adalah, parkirkan sepeda motor pada posisi yang aman. Buka tangki bensin dan periksa isinya.
Meski sudah ada indikator bensin di speedometer, pemeriksaan dilakukan perlu untuk sekedar memastikan.
Kemudian, biarkan sepeda motor dalam keadaan mati selama kurang lebih lima menit.
Setelah itu nyalakan dengan menggunakan kick starter, jangan langsung paksakan dengan mengunakan elektrik starter.
Baca Juga: Tarikan Motor Matic Lemot dan Boros BBM, Itu Tanda V-Belt Kendur
"Kebanyakan hal tersebut terjadi karena komposisi atau campuran bahan bakar dengan udara di mesin tidak seimbang. Biasanya karena settingan yang terlalu irit, sehingga mesin motor ngos-ngosan dan akhirnya mati. Solusinya hanya diamkan atau dinginkan saja selama lima menit dan nyalakan," kata Yanu.
Jika memang dalam kondisi buru-buru, menyalakan kembali sebenarnya bisa dengan memutar selongsong gas sampai pol dalam kondisi mesin mati, lalu tekan tombol elektrik starter.
Jika, mesin hidup kembali kendurkan gas.
Busi
Apabila mesin sepeda motor masih belum menyala, hal lain yang dilakukan adalah memeriksa sistem pengapian atau busi.
Buka bodi di bagian bawah jok dengan obeng. Posisi busi yang berada di tengah bodi, memang cukup merepotkan, jadi butuh usaha lebih untuk menggapainya.
Buka busi menggunakan kunci khusus yang pasti ada di peralatan standar bawaan pabrik (standard tools). Kemudian ganti busi dengan yang baru.
Budaya menyiapkan busi baru di bagasi juga bisa dilakukan untuk kondisi seperti ini terjadi. Dengan tersedia busi cadangan, maka proses penggantian busi bisa dilakukan dengan mudah, tak harus kerepotan mencari ke bengkel atau toko sparepart terdekat.
"Kita juga beberapa kali menangani kasus seperti ini dan akhirnya terdeteksi dimana titik permasalahannya dan solusinya, dan kurang lebih seperti itu, sebagai pertolongan pertama, sebelum akhirnya di bawa kebengkel terdekat," jelas Yanu.
Baca Juga: Rawan Kena Air, CVT Motor Matik Harus Diservis Setelah Terobos Banjir?