Otomania.com - Agar kondisi rem mobil tetap prima kinerjanya dan aman digunakan, tentu saja perlu dilakukan pengecekan.
Selain pengecakan, komponen rem mobil perlu juga melakukan untuk melakukan penggantian, salah satunya adalah minyak rem secara berkala.
Apa efeknya jika minyak rem mobil ini jarang dilakukan peenggantian? Berikut penjelasan Aji Arfendy selaku Mekanik Nasmoco Majapahit Semarang.
"Minyak rem interval 2 tahun atau 40.000 kilometer (Km) harus diganti. Jika minyak rem dibiarkan saja dan membuat kinerja komponen rem bermasalah," ucap Aji Arfendy kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).
Selain risiko vapor lock, minyak rem yang terkontaminasi air secara berpeluang menyebabkan master rem menjadi keropos.
Fendy mengatakan, komponen-komponen rem sangat sensitif terhadap air. Beberapa dengan bahan logam seperti master rem, dan kaliper rem sering kali tidak ketahuan jika bagian dalamnya mengalami korosi.
"Baru minggu kemarin ada Innova generasi pertama keropos bagian silinder master rem. Minyak rem tidak boleh terkontaminasi partikel apapun, apalagi air. Berbahaya," ujarnya.
Dari hasil analisa, minyak rem ternyata terkontaminasi air. Diduga kuat, oksidasi partikel udara secara alami menciptakan gelembung-gelembung uap air.
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR