Otomania.com - Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kecelakaan tertinggi.
Bisa dibilang, ini juga berbanding lurus dengan tingginya angka kecelakaan.
Direktur Pembinaan Keselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal mengatakan, edukasi dan sosialisasi pencegahan laka lalu lintas memang perlu.
Tapi untuk kondisi di Indonesia saat ini, upaya tersebut harus disertai dengan penegakan hukum yang tegas.
(BACA JUGA:Tak Terima Disenggol, Pemotor Aniaya Sopir Isuzu Pather Hingga Babak Belur)
Risal menilai edukasi dan sosialiasi tidak akan cukup untuk mencegah terjadinya laka lalin.
Karena sulit mengharapkan kesadaran tanpa adanya efek jera.
"Kalau edukasi dan sosialisasi kita rasa sudah cukup. Apakah kita masih bertahan di posis itu, atau mulai membikin orang jera," kata Risal dalam diskusi yang diadakan Lalintas dan United in Diversity, di Jakarta pada Jumat (21/9/2018).
Pada kesempatan yang sama, Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menyebutkan, penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia acapkali adalah kejadian yang relatif sama.
(BACA JUGA:Cara Gampang Basmi Kerak di Emblem Mobil, Mau Tahu Enggak?)
Kondisi itu membuktikan kejadian yang satu belum menimbulkan efek jera agar kejadian yang sama tidak terulang.
"Jadi yang saya sampaikan sebenarnya hanya mengulang dari yang pernah saya sampaikan sebelumnya. Karena penyebab kejadiannya memang sama," tutup Jusri.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR