Otomania.com - Kebijakan ganjil-genap yang sebelumnya hanya berlaku di DKI Jakarta, isunya akan diperluas ke kota besar lain.
Sebab indikatornya terlihat ada pengurangan kemacetan serta laju kendaraan yang bisa bertambah saat ganjil-genap berlaku.
Lantas, akankah Kemenhub benar akan menerapkan ganjil-genap di kota-kota besar lainnya?
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi pun angkat bicara.
"Bukan mau diterapkan, kita hanya ingin menyampaikan akses story dari ganjil-genap di Jakarta," ujar Budi di Jakarta, (20/9/2018).
(BACA JUGA: Tampang Sih Kokoh, Hasil Uji Tabrak New Suzuki Jimny Mengecewakan)
"Kita akan menyampaikan hal itu kepada semua Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), kalau misalnya kota-kota besar yang mungkin kondisi perilaku lalu lintasnya sama dengan di Jakarta," sambungnya.
Ia pun tak memungkiri bahwa peningkatan jumlah kendaraan bermotor di kota besar tentu menyebabkan kemacetan dan naiknya angka kecelakaan sehingga hal tersebut harus dibatasi.
Untuk itu perlu adanya pembahasan soal penerapan sistem ganjil-genap agar mengurai kepadatan kendaraan di jalan guna menurukan konsekuensi akibat hal tersebut.
"Jadi kalau kota-kota itu akan belajar dari Jakarta, ya saya kira kenapa tidak. Karena kan semua kota-kota besar sudah mengalami suatu persoalan kemacetan lalu lintas," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR