Otomania.com - Kebijakan biodiesel B20 telah ditetapkan oleh pemerintah di awal September 2018.
Truk bermesin diesel merupakan salah satu konsumen terbesar biodiesel B20 ini.
Aplikasi biodiesel B20 ini dikhawatirkan akan menambah beban biaya bagi pengusaha truk.
Contohnya biaya untuk pasang water separator.
"Agen Pemegang Merek (APM) menjamin aman penggunaan biodiesel B20 untuk truk produksi 2016 ke atas, tapi buat truk produksi 2016 ke bawah tidak semuanya ada water separator," buka Kyatmaja Lookman, Chief Executive Officer PT Lookman Djaja yang bergerak di bisnis logistik dengan armada ratusan truk mesin diesel (7/9).
(BACA JUGA:Sudah Punya Toyota GT-86, Penyanyi Lagu 'Lagi Syantik' Dihadiahi Mobil Mewah oleh Labelnya)
Water separator ini berfungsi memisahkan air yang terkandung dalam bahan bakar diesel.
Pasalnya, kalau air ini tersedot ke ruang bakar tentu akan menyebabkan kerusakan pada mesin.
Namun, biaya yang dibutuhkan untuk memasang water separator ini cukup besar.
"Harga komponen tersebut berkisar di angka Rp 5 jutaan per buahnya," ujar Ketua Kompartemen Angkutan Darat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
Buat ilustrasi untuk memasang water separator di 10 buah truk saja, pengusaha perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 50 juta.
(BACA JUGA:Terkuak! Sebelum Bus Pariwisata Masuk Jurang, Ada Kecelakaan Serupa Menewaskan Satu Orang di Jalur Sama)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR