Otomania.com - Pembalap Indonesia harus menelan pil pahit dan terpaksa dideportasi saat masuk ke India untuk balapan Asia (3-5/8/2018).
Dua pembalap Indonesia Syahrul Amin dan Gupita Kresna terpaksa pulang kembali ke Indonesia setelah sampai di bandara India untuk balap Asia Road Racing Championship (ARRC), India.
"10 orang dan saya dilarang masuk setelah di imigrasi bandara India. Kami pakai visa turis. Pemerintah mewajibkan kalau atlet harus pakai visa atlet," beber Sandy Agung, pemilik tim Yamaha SND kemarin malam (3/8/2018).
Yamaha SND menurunkan Syahrul Amin dan Gupita Kresna di kelas Underbone 150 Tune up Asia.
(BACA JUGA: FP2 MotoGP Ceko Dikuasai Pembalap Lapis Dua, Rossi dan Marquez Melempem)
"Kemarin balap di Suzuka (ARRC Jepang, red) enggak masalah pakai visa turis. Tapi, di India kok bisa seribet ini," beber Sandy yang tinggal di Bandung.
Saat tahu 10 orang termasuk dua pembalapnya enggak bisa melewati jalur imigrasi India, Sandy langsung bergerak.
"Saya minta tolong atase Indonesia di India. Mereka bantu urus, tapi tetap enggak bisa. Seri I di Australia visa kami pun ditolak, tapi bisa diurus di imigrasi Australia dengan biaya resmi. Di India kami harus balik ke Indonesia," bilang Sandy yang memproduksi komponen balap merek SND.
Ron Hogg, Direktur Two Wheels Motor Racing (TWMR) juga tahu fakta yang dialami pembalap Indonesia.
(BACA JUGA: Andrea Dovizioso Kepincut Aero Fairing Baru Yang Dipakai Danilo Petrucci)
TWMR promotor balapan Asia yang berasal dari India.
"India lagi memperketat orang masuk. Banyak orang asing yang dipersulit," kata Ron Hogg.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR