Otomania.com – Mitsubishi Xpander datang sebagai kuda hitam di arena LMPV yang lebih dulu dikuasai Avanza-Xenia.
Padahal sebelum Xpander datang, Avanza sudah digempur hebat dari merek lain seperti, Nissan Grand Livina, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan sempat juga Chevrolet Spin.
Tapi posisinya masih tetap kuat dan kokoh.
Namun saat kedatangan Xpander dan satu lagi Wuling Confero eksistensi Avanza mulai goyah.
Kabar terakhir dari data penjualan wholesales Gaikindo selama semester pertama 2018, Avanza laku terjual sebanyak 39.455 unit.
(BACA JUGA: Menyibak Alasan Utama Banyak Mitsubishi Pajero Sport Dipakai Sebagai Suap Pejabat Negara)
Berselisih tipis dengan primadona baru, Xpander, yang terjual sebanyak 39.948 unit.
Menurut Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Avanza masih diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
“Kembali lagi kalau bicara market otomotif, kami melayani konsumen yang beragam, kami bersyukur Avanza di segmen Low MPV dengan penggerak roda belakang masih diterima masyarakat,” ungkap Soerjo (24/7/2018).
Suryo, demikian ia disapa berujar, penggerak roda belakang punya kelebihan saat membawa banyak orang dan mengangkut beban daripada mobil penggerak roda depan.
(BACA JUGA: Pemerintah Pusat Tidak Bisa Turun Tangan, Tiga Daerah Ini Siapkan Perda Ojek Online)
“Kita bisa angkut barang dan orang lebih banyak daripada depan, kalau ditanya nasibnya jawaban saya enggak berhenti masih studi,” terangnya.
“Ada segmen customer harus kami layani, enggak berarti harus mengikuti yang lain,” tutup Suryo.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR