Jakarta, Otomania.com – Banyak yang bertanya-tanya bagaimana melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan sebuah mobil yang berusia tua. Terlebih perjalanan tersebut melintasi tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, dengan jarak 3.000 km.
Namun itu yang dicari oleh komunitas Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) yang turut dalam ekspedisi turing Kemerdekaan. Dalam perjalanan tersebut tercatat dua unit mobil Toyota Kijang generasi pertama produksi 1977 dan generasi kedua 1981 turut ambil bagian.
Salah satu cerita seru dalam perjalanan yang berakhir Selasa, (5/9/2017) lalu adalah selama perjalanan Kijang senior tersebut tidak menggunakan pendingin udara atau air conditioner (AC).
“AC sebenarnya bukan tidak ada, memang tidak dinyalakan karena akan memberatkan mesin. Ini salah satu trik untuk mengimbangi mobil anggota ekspedisi lain yang berusia lebih muda,” ucap Dimas Rangga Panji, Ketua Pelaksana Independence Day Journey.
BACA : Avanza dan Kijang Jelajah Tiga Negara, Tiba di Indonesia
Toyota Kijang yang kerap disebut Kijang Doyok tersebut menggunakan mesin 1.2 liter yang bersaing dengan mesin-mesin baru 1.5 liter dan 2.0 liter. Demi kelancaran perjalanan maka trik di atas harus digunakan sembari menempuh cuaca Malaysia dan Brunei yang terkenal panas.
“Cerita lain saat mobil ini masuk ke lubang saat kecepatan tinggi. Alhasil pelek depan sampai bengkok dan terpaksa harus menggantinya. Padahal saat itu hujan deras,” ucap Dimas.
Pelek tersebut kemudian dibawa pulang sebagai kenang-kenangan perjalanan lintas tiga negara. Dimas mengucapkan syukur karena kejadian tersebut mobil tidak sampai terguling.
Cerita berbeda dialami Deni Agus Himawan, Ketua Pelaksana TKCI yang ikut membawa Kijang Buaya miliknya. Ia menceritakan bagaimana perjalanan sejauh 600 kilometer ditempuh tanpa lampu.
BACA : Orang Malaysia dan Brunei Heran Lihat Kijang Doyok
“Tiba-tiba lampu utama mati karena masalah pada dynamo amper. Mau tidak mau kita harus tetap jalan. Posisi mobil jadi berada di tengah dengan penerangan dibantu rombongan belakang. Tidak sadar ikut kecepatan rombongan ternyata sudah 110 kilometer per jam,” ucap Deni.
Rombongan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus lalu di kedutaan besar Indonesia di Brunei. Rombongan telah melewati beberapa kota di Malaysia dan Brunei serta tidak lupa mampir di beberapa diler Toyota untuk bersilahturahmi.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR