Percaya Isi BBM Saat Hujan di SPBU Dapat Takaran Lebih Banyak? Pertamina Beri Penjelasan

Harun Rasyid,Muslimin Trisyuliono - Sabtu, 18 Maret 2023 | 17:00 WIB

Isi BBM di SPBU saat cuaca sedang hujan katanya dapat takaran lebih banyak, Pertamina angkat suara. (Harun Rasyid,Muslimin Trisyuliono - )

Otomania.com - Mengisi BBM di SPBU bisa dilakukan kapan saja baik itu pagi, siang, hingga malam hari.

Apalagi sejumlah SPBU ada yang beroperasi selama 24 jam, sehingga pemilik kendaraan cukup fleksibel dalam membeli BBM yang diinginkan.

Namun ada mitos yang beredar soal waktu pengisian BBM di SPBU.

Misalnya saat cuaca sedang hujan dengan asumsi, suhu udara saat hujan relatif dingin. Hal ini dianggap konsumen bisa mendapat BBM lebih banyak, karena sifat cairan yang menjadi padat karena dinginnya suhu.  

Mengenai mitos tersebut, Putut Andriatno selaku Executive General Manager Regional Sumbagut Pertamina Patra Niaga, coba menejlaskan jawabannya.

Ia mengatakan, BBM memang dianggap memiliki sifat yang mengikuti perubahan temperatur di lingkungan sekitar.

Namun mengisi BBM saat hujan agar mendapat jumlah yang lebih banyak dianggap tidak benar.

"Memang secara teori pada suhu rendah tingkat kepadatan akan meningkat. Tapi itu tidak mempengaruhi jumlah BBM," kata Putut beberapa waktu lalu.

Karena itu Putut menyebut, mitos mengisi BBM saat hujan kurang tepat karena tidak memilki pengaruh yang signifikan.

Baca Juga: Pembeliannya Mau Dibatasi, Ini Jenis Kendaraan yang Dilarang Isi BBM Subsidi di SPBU

Sebab ia mencontohkan, truk tangki Pertamina yang bisa mengisi stok di tempat penyimpanan BBM di SPBU kapan saja tanpa memperhatikan suhu udara tertentu. 

"Hal ini dibuktikan dengan pengisian Pertamina ke SPBU. Kalau kondisi tadi signifikan, maka semua SPBU akan minta diisi saat udara dingin karena lebih banyak jumlah BBM," ucap Putut.

Motorplus-online.com
Isi BBM saat cuaca hujan mitosnya punya keuntungan ini. Pertamina beri penjelasan.

Maka dari itu Pertamina menegaskan, waktu yang tepat untuk mengisi BBM merupakan sesuai kebutuhan konsumen itu sendiri.

"Dikembalikan kepada konsumen, tergantung keperluan," tutup Putut.