Otomania.com - Motor matic makin lama makin lemot, gas gak responsif lagi. Komponen transmisi CVT-nya harus dicurigai.
Bukan cuma roller dan belt, ada komponen lain lagi di dalam CVT yang bikin performa menurun ketika sudah tak lagi layak pakai.
Yaitu pully depan, atau drive pully, atau primary pully. Fungsinya sebagai komponen pertama di dalam CVT yang meneruskan putaran mesin ke roda belakang.
Seiring berjalannya waktu, pully depan akan aus karena selalu bergesekan dengan belt.
Apa efeknya jika pulley CVT motor matic mulai tipis tetap digunakan? Berikut
Zenal, Kepala Mekanik Rafi Matic, yang merupakan bengkel spesialis motor matic, menjelaskan performanya akan menurun.
"Pulley semakin tipis akan mempengaruhi derajat pulley depan," ucap Zenal, saat ditemui pada Senin (20/02/2023).
Ia menjelaskan, "Hal itu membuat salah satu sisi di pulley depan seperti pulley kipas maupun rumah roller jadi semakin cekung," ujarnya.
Masih menurutnya, pulley depan yang tipis akan mempengaruhi akselerasi motor matic.
Baca Juga: Honda PCX 160 dan Vario 160 Gendong Mesin Berbasis Sama, Part Ini yang Beda
"Efeknya akselerasi jadi kurang smooth dan juga berat," ungkap Zenal, saat ditemui di Jalan Pitara Raya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Hal tersebut terjadi karena naik turun v-belt pada pulley depan terganggu akibat permukaan pulley yang aus.
"Rata-rata usia pemakaian 3 tahun pulley depan termasuk pulley kipas dan rumah roller sudah mulai tipis," pungkas Zenal
Pulley depan punya usia pakai karena itu, harus diganti jika sudah ada tanda-tanda aus.