Asal-usul penamaan tersebut bukan tanpa alasan, sebab salah satu syarat mobil LCGC yaitu harus menggunakan nama lokal.
Bukan cuma penamaannya yang lokal, desainer Agya dan Ayla juga orang Indonesia.
Beliau adalah Mark Widjaja yang merupakan karyawan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang bergabung ke dalam Daihatsu pada 2003.
Sedikit kilas balik, syarat mobil LCGC lainnya yang ditentukan oleh Kementerian Perindustrian yaitu menggunakan mesin di bawah 1.500 cc, konsumsi BBM minimal 20 kilometer per liter, serta mampu menenggak BBM dengan RON minimal 92 atau diesel dengan Cetane Number (CN) 51.
Selain itu LCGC juga dituntut memiliki komponen lokal sebanyak 85 persen oleh pemerintah.
Kembali ke Toyota Agya terbaru, kabarnya akan menggunakan mesin 1.200 cc atau 1.000 cc turbo tiga silinder yang digunakan Toyota Raize.
Begitu juga pada Daihatsu Ayla terbaru yang biasanya punya basis serupa dengan Agya.
Namun diprediksi, mesin 1.000 cc turbo akan digunakan pada Agya GR Sport yang jadi varian tertinggi dan jadi rival Honda Brio RS tersebut.
Nah kita tunggu saja sob, perkembangan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla terbaru ke depannya.