Baca Juga: Perbedaan Tiga Warna SPBU Pertamina, Konsumen Wajib Tahu Kelengkapan Fasilitasnya
Beredarnya BBM eceran murah asal Malaysia berimbas terhadap penurunan pengambilan BBM ke Depo Pertamina.
Penurunan terjadi sejak November 2022 dan mempengaruhi penjualan bahan bakar minyak di Pulau Sebatik tingkat SPBU.
"Stok BBM kami jadi lama habisnya. Biasanya saya datangkan untuk dua SPBU sebanyak 300 ton selama satu bulan untuk tiga kali pengambilan. Sekarang 120 ton dalam sebulan dan hanya satu kali pengambilan," ujar Yuliana.
Yuliana berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui DPRD menyikapi masalah ini dengan serius.
Karena tidak hanya mempengaruhi penjualan BBM di SPBU, bahkan beberapa pengusaha Pertashop yang mengambil stok di pom bensin milik Yuliana juga memilih tidak memperpanjang kontrak.
Alasannya sudah pasti, yakni harga BBM yang dijual tidak bisa bersaing harga dengan BBM eceran asal Malaysia yang dijual murah meriah tadi.
"Sebagian dari mitra kami memilih untuk tidak memperpanjang kerjasama. Kami punya izin tapi kalah saing sama yang tidak punya izin," ungkap Yuliana.
Menanggapi masalah di atas, secara terpisah Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nunukan, Saleh meminta Pemkab Nunukan segera turun tangan.
Saleh meminta sevepatnya melakukan rapat dengan Forkopimda terkait keberadaan bahan bakar minyak eceran asal Malaysia yang dijual murah di Sebatik.
Baca Juga: Ternyata Segini Kapasitas Tangki BBM di Setiap SPBU Pertamina, Rasa Penasaran Terjawab
"Masalah ini sangat krusial yang terjadi di masyarakat perbatasan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Di satu sisi ada yang diuntungkan di sisi lain ada yang dirugikan," ungkap Saleh.
Saleh bahkan meminta pihak BPH Migas untuk turut serta dalam mengangai masalah tersebut.
"Kalau bisa panggil perwakilan BPH Migas untuk bicarakan masalah ini," pungkasnya.
Sumber: https://kaltara.tribunnews.com/2023/02/03/pengusaha-spbu-di-sebatik-keluhkan-beredarnya-bbm-eceran-dari-malaysia-ini-sikap-dprd-nunukan?page=all