Baca Juga: Adu Kualitas BBM di SPBU Pertamina Berkode 31 dan 34, Mana yang Lebih Baik?
“Saat mengisi bahan bakar pada waktu siang yang suhu udaranya panas, volume bahan bakarnya bisa lebih banyak tapi berat jenisnya berkurang,” lanjut Pak Yus, sapaan akrabnya.
Namun, masih menurut Pak Yus, peningkatannya volume bahan bakarnya tidak terlalu besar, jadi tidak terlalu signifikan.
2. Ditambah Aditif, Nilai Oktan Bisa Meningkat
Ada yang meyakini bahwa dengan menambahan octane booster atau aditif dapat menaikan nilai oktan BBM yang digunakan.
Terkaithal tersebut, diungkapkan oleh Pak Yus, “Efeknya bisa bahaya terhadap mesin dan juga bisa berbahaya terhadap manusia, yaitu emisi gas buang bisa lebih buruk,” ungkapnya.
Sebab dalam bahan bakar sendiri telah terdapat sejumlah aditif yang diberikan oleh pembuatnya. Saat ditambahkan octane booster atau aditif lain, dikhawatirkan malah akan mengubah senyawa kimia dalam bahan bakar tersebut.
Artinya, dengan kata lain, aditif aftermarket yang diberikan tidak kompatibel dengan senyawa kimia pada bahan bakar. "Gunakan saja bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrik," ujar pak Yus sambil tersenyum.
3. Bensin Bisa Basi