Harus Tahu, Inilah Mitos-mitos Tentang Bensin dan SPBU, Simak

Konten Grid - Kamis, 24 Juli 2025 | 13:44 WIB

Mitos-mitos seputar di area SPBU (Konten Grid - )

"Saat mengisi bahan bakar pada waktu siang yang suhu udaranya panas, volume bahan bakarnya bisa lebih banyak tapi berat jenisnya berkurang," lanjut Pak Yus, sapaan akrabnya.

Namun, masih menurut Pak Yus, peningkatannya volume bahan bakarnya tidak terlalu besar, jadi tidak terlalu signifikan.

2. Ditambah Aditif, Nilai Oktan Bisa Meningkat

Ada yang meyakini bahwa dengan menambahan octane booster atau aditif dapat menaikan nilai oktan BBM yang digunakan.

Terkaithal tersebut, diungkapkan oleh Pak Yus, "Efeknya bisa bahaya terhadap mesin dan juga bisa berbahaya terhadap manusia, yaitu emisi gas buang bisa lebih buruk," ungkapnya.

Sebab dalam bahan bakar sendiri telah terdapat sejumlah aditif yang diberikan oleh pembuatnya. Saat ditambahkan octane booster atau aditif lain, dikhawatirkan malah akan mengubah senyawa kimia dalam bahan bakar tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Kode SPBU 31 dan 34, Kualitas Mana Lebih Baik? Simak 

Artinya, dengan kata lain, aditif aftermarket yang diberikan tidak kompatibel dengan senyawa kimia pada bahan bakar. "Gunakan saja bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrik," ujar pak Yus sambil tersenyum.

Dic/Otomotifnet
Ilustrasi Kuras Tangki BBM

3. Bensin Bisa Basi

Bensin basi, anggapan ini adalah bila bensin didiamkan di dalam tangki mobil dalam jangka waktu lama.

Sebenarnya istilah bensin basi tidaklah tepat, yang sesuai yakni penurunan kualitas atau deteorisasi. Seperti kembali dijelaskan oleh pak Yus, "Bensin yang didiamkan lama sekitar 6 bulan bisa mengalami perubahan senyawa kimia," ungkapnya